KOMPAS.com - Makan mi instan harus dibatasi karena jika berlebihan atau sering, akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengutip Mayo Clinic, penyakit jantung menggambarkan serangkaian kondisi yang memengaruhi jantung.
Penyakit ini bisa berupa detak jantung tidak teratur (aritmia), gangguan otot jantung, gangguan katup jantung, atau sumbatan arteri koroner (pembuluh darah di jantung).
Baca juga: 6 Alasan Mi Instan Sebabkan Efek Negatif bagi Kesehatan
Pola makan yang tinggi lemak, garam, gula, dan kolesterol telah dikaitkan dengan penyakit jantung.
Ada juga faktor risiko penyakit jantung lainnya, seperti tekanan darah tinggi (hhipertensi), kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes.
Risiko ini bisa dimiliki oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas hubungan mi instan dengan penyakit jantung.
Baca juga: 5 Efek Samping Makan Mi Instan bagi Kesehatan
Seperti yang disebutkan di atas bahwa makanan tidak sehat menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Mengutip Healthline, mi instan biasanya tinggi jumlah lemak, karbohidrat, dan natrium dengan sedikit nilai gizi.
Mungkin hanya beberapa mi instan mengandung zat gizi mikro yang diperkaya dalam bentuk sintetis, seperti zat besi dan vitamin B.
Makanan kemasan ini identik dengan bahan dasar tepung putih, garam, dan minyak sawit.
Lalu, disertai tambahan bumbu yang mengandung garam, penyedap rasa, dan monosodium glutamate (MSG).
Baca juga: Tak Perlu Khawatir Konsumsi Mi Instan asalkan Ikuti Aturan Berikut Ini
Disari Healthline dan The Health Site, berikut alasan mi instan dapat menyebabkan penyakit jantung:
Natrium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh. Ini didapatkan dari garam yang terkandung dalam makanan.
Namun, terlalu banyak asupan natrium tidak baik untuk kesehatan, termasuk. Apalagi pada orang yang dianggap sensitif terhadap garam.