Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Mi Instan Sebabkan Efek Negatif bagi Kesehatan

Kompas.com - 08/01/2024, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mi instan adalah salah satu makanan yang perlu kita batasi jumlah konsumsinya.

Mengutip Healthline, makan mi instan sesekali mungkin tidak masalah, akan menjadi masalah jika kamu mengonsumsinya berlebihan atau terlalu sering.

Masalah kesehatan yang bisa muncul sebagai efek negatif makan mi instan, meliputi obesitas, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Hal itu mungkin terjadi karena beberapa alasan, yang akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 5 Efek Samping Makan Mi Instan bagi Kesehatan

Kenapa mi instan menyebabkan efek negatif bagi kesehatan?

Disari dari Healthline dan The Health Site, berikut beberapa penyebab efek negatif makan mi instan untuk kesehatan:

  • Mengandung pengawet

Bahan pengawet butylated hydroxyanisole (BHA) dan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) biasanya ditambahkan ke dalam makanan instan, termasuk mi.

Keduanya merupakan bahan pengawet kimia yang berasal dari industri minyak bumi.

Asupan keduanya secara rutin dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah.

Sebuah studi 2005 yang diterbitkan dalam Drug Metabolism and Disposition memperingatkan bahwa paparan TBHQ secara terus-menerus dalam jangka panjang dapat terbukti bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Kandungan ini juga dapat menyebabkan asma, kecemasan, diare dan berdampak buruk pada hati dan organ reproduksi.

BHA termasuk dalam daftar bahan kimia yang mungkin memiliki efek mengganggu endokrin.

Gangguan pada sistem endokrin dapat menyebabkan beberapa efek buruk terhadap perkembangan, kekebalan tubuh, neurologis dan reproduksi.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir Konsumsi Mi Instan asalkan Ikuti Aturan Berikut Ini

  • Terbuat dari tepung putih

Kebanyakan mi instan terbuat dari tepung terigu olahan, yang tidak mengandung nutrisi apa pun, tetapi memiliki banyak kalori.

Konsumsi tepung terigu secara berlebihan atau teratur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penambahan berat badan, obesitas, diabetes tipe 2, resistensi insulin, dan peningkatan kolesterol.

Sebuah penelitian di Korea Selatan juga menyimpulkan bahwa konsumsi mi instan berlebihan dapat memicu obesitas dan penyakit metabolisme seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, dan gangguan jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com