Jadi, yang perlu orang tua pastikan untuk mengatasi paparan timbel pada anak usia balita adalah tangan mereka bersih dari sumber paparan timbel.
Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif
"Jadi, kita harus rajin mencuci atau mengelap tangannya. Cuci tangan itu penting sekali. Kedua, pastikan yang anak pegang terbebas dari sumber paparan timbel," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program Yayasan Pure Earth Indonesia Nickolaus Hariojati mengatakan bahwa kadar timbel darah yang tinggi pada anak-anak dipengaruhi oleh kedekatan interkasi mereka pada barang mengandung unsur logam tersebut.
"Dari barang-barang kita sehari-hari sebenarnya kita bersinggungan dengan unsur timbel, karena timbel salah satu logam yang banyak digunakan di banyak produk yang kita gunakan dalam kegiatan kita sehari-hari," terang Nicko.
Barang-barang sehari yang mungkin mengandung unsur timbel, contohnya aki bekas, cat, dan alat masak.
"Sebanyak 50 persen komponen aki bekas adalah timbel," sebutnya.
Sementara dalam penelitian ini, tim peneliti mengambil sampel dari sekitar rumah berupa tanah, air bersih, air minum, udara, mainan anak, pakaian anak, kasur dan matras anak tidur atau beraktivitas.
Selain itu, debu, cat, bumbu, alat masak, alat makan, dan barang-barang lain yang paling sering dimainkan anak-anak.
Baca juga: Efek Samping Paparan Rokok Elektrik pada Perokok Pasif
Fakta yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa paparan timbel pada anak dapat menyebabkan anemia dini.
Oleh karenanya, penting untuk mengonsumsi makanan sumber kalsium dan zat besi. Contohnya, daging merah, hati, dan susu.
"Diharapkan dengan mengonsumsi zat besi yang tinggi dapat menjadi perlawanan bagi timbel. Kadar zat besi dalam darah itu menghambat absorpsi (penyerapan) timbel," kata dr. Ari.
Jika dibiarkan, anak yang terpapar timbel dan anemia akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
"Sudah dibuktikan dalam penelitian ini anak yang kadar timbel darahnya tinggi dan anemia, berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, hampir empat kali lipat dibandingkan anak yang lain," bebernya.
Sebelumnya, dibutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut untuk memastikan penyebab anemia anak. Ada banyak kemungkinan penyebab anemia, tidak hanya karena paparan timbel.
Baca juga: Cara Mengatasi Paparan Etilen Oksida yang Perlu Diperhatikan
Menurut rekomendasi WHO, orang yang memiliki kadar timbel darah 45 mcg/dL perlu mendapatkan terapi khusus.