KOMPAS.com - Kasus diabetes di dunia meningkat setiap tahunnya dan diproyeksikan akan mencapai 1,3 miliar pada 2050.
Mengutip Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), perhitungan terbaru menunjukkan tingkat prevelensi global untuk diabetes saat ini adalah 6,1 persen.
Itu menjadikan diabetes sebagai salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia.
Baca juga: Studi: Manfaat Sarapan untuk Mencegah Diabetes Tipe 2
Menurut laporan Atlas Diabetes IDF (International Diabetes Federation), diabetes bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian pada 2021, yang artinya 1 kematian setiap 5 detik.
Oleh karenanya sangat penting untuk mengenal penyakit ini guna mencegah risikonya di kemudian hari.
Artikel ini akan mengulas mengenai profil diabetes yang perlu Anda ketahui, mulai dari definisi, jenis, penyebab, gejala, dan risiko komplikasinya.
Baca juga: 4 Manfaat Mengonsumsi Serat untuk Penderita Diabetes
Dikutip dari Cleveland Clinic, diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika gula darah (glukosa) terlalu tinggi dan ini dapat dialami oleh siapa saja dari segala usia.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, gula darah tinggi dibedakan dalam dua kategori yaitu pradiabetes (100-125 mg/dL) dan diabetes (126 mg/dL ke atas).
Sementara, gula darah normal adalah 70-100 mg/dL.
Glukosa utamanya berasal dari karbohidrat dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
Sebenarnya, glukosa adalah sumber energi utama tubuh Anda yang diangkut oleh hormon insulin dari darah menuju ke sel-sel seluruh tubuh yang membutuhkan. Proses itu nantinya dapat membuat gula darah dalam darah berkurang.
Diabetes berkembang ketika pankreas Anda kurang atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Ini bisa juga karena tubuh Anda tidak merespons insulin dengan baik.
Sebagian besar bentuk diabetes bersifat kronis (seumur hidup), tetapi semua bentuk dapat diatasi dengan obat-obatan disertai penerapan gaya hidup sehat.
Baca juga: Tidak Baik Penderita Diabetes Tipe 2 Melewatkan Sarapan, Kenapa?
Ada beberapa jenis diabetes. Jenis yang paling umum meliputi:
Tipe ini merupakan tahap sebelum diabetes tipe 2. Kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis secara resmi menderita diabetes tipe 2.
Pada tipe ini, tubuh Anda tidak menghasilkan cukup insulin dan/atau sel-sel tubuh Anda tidak merespons insulin secara normal (resistensi insulin).
Ini adalah jenis diabetes yang paling umum. Penyakit ini terutama menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa mengidapnya.
Baca juga: Apa Diabetes Menyebabkan Kanker Pankreas? Ini Penjelasannya...
Jenis diabetes ini adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas karena alasan yang tidak diketahui.
Hingga 10 persen penderita diabetes menderita tipe 1. Penyakit ini biasanya didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi penyakit ini dapat berkembang pada usia berapa pun.
Tipe ini berkembang pada beberapa orang selama kehamilan. Diabetes gestasional biasanya hilang setelah kehamilan.
Namun, jika Anda menderita diabetes gestasional, Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca juga: 6 Pilihan Makanan untuk Sarapan Terbaik Penderita Diabetes
Ada juga jenis diabetes yang lebih jarang terjadi, yaitu:
Bentuk diabetes ini terjadi ketika pankreas Anda mengalami kerusakan (selain kerusakan autoimun), yang memengaruhi kemampuannya memproduksi insulin.
Pankreatitis, kanker pankreas, fibrosis kistik, dan hemokromatosis semuanya dapat menjadi penyebabnya.
Pengangkatan pankreas Anda (pankreatektomi) juga menyebabkan diabetes tipe 3c.
Seperti diabetes Tipe 1, LADA juga disebabkan oleh reaksi autoimun, hanya saja perkembangannya jauh lebih lambat dibandingkan tipe 1.
Orang yang didiagnosis dengan LADA biasanya berusia di atas 30 tahun.
Baca juga: Rencana Makan Penderita Diabetes: Jadwal, Jumlah, dan Jenis Makanannya
Ini disebut juga diabetes monogenik, yang terjadi karena mutasi genetik bawaan yang memengaruhi cara tubuh Anda membuat dan menggunakan insulin.
Saat ini ada lebih dari 10 jenis MODY yang berbeda. Ini mempengaruhi hingga 5 persen penderita diabetes dan biasanya diturunkan dalam keluarga.
Ini adalah bentuk diabetes langka yang terjadi dalam enam bulan pertama kehidupan anak.
Sekitar 50 persen bayi dengan diabetes neonatal mengidapnya seumur hidup yang disebut diabetes mellitus neonatal permanen.
Sedangkan pada separuh lainnya, kondisi ini akan hilang dalam waktu beberapa bulan setelah timbulnya penyakit. Namun, diabetes dapat muncul kembali di kemudian hari.
Ini adalah salah satu bentuk diabetes tipe 1 yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi dan rendah yang sering dan parah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, transplantasi pankreas mungkin diperlukan untuk mengobati brittle diabetes.
Baca juga: Studi: Minum Teh Setiap Hari dapat Mencegah Diabetes
Mengutip Mayo Clinic, penting memahami bagaimana tubuh biasanya menggunakan glukosa untuk memahami penyabab diabetes.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas, yang terletak di belakang dan di bawah lambung.
Terkait pengelolaan kadar gula darah, cara kerja insulin sebagai berikut:
Baca juga: Apa Cuka Sari Apel Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...
Glukosa adalah sumber energi bagi sel-sel yang membentuk otot dan jaringan lain. Perannya dalam mengelola kadar gula darah sebagai berikut:
Penyebab pasti dari sebagian besar jenis diabetes tidak diketahui.
Dalam semua kasus, gula menumpuk di aliran darah. Ini karena pankreas tidak memproduksi cukup insulin.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor genetik atau lingkungan.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...
Menurut Cleveland Clinic, gejala diabetes meliputi:
Penting untuk periksa ke dokter, jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Baca juga: Kurang Tidur Pengaruhi Kadar Gula Darah, Kenapa Bisa?
Dikutip dari Mayo Clinic, komplikasi diabetes berkembang secara bertahap. Semakin lama Anda menderita diabetes dan semakin tidak terkontrolnya gula darah, semakin tinggi risiko komplikasinya.
Pada akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam nyawa.
Berikut macam kemungkinan komplikasi diabetes:
Baca juga: 11 Hal Penyebab Gula Darah Tinggi Tanpa Disadari
Komplikasi diabetes juga bisa terjadi pada bayi, karena terlahir dari ibu yang dengan diabetes gestosional.
Kebanyakan wanita yang menderita diabetes gestasional melahirkan bayi yang sehat, tetapi jika kadar gula darah si kecil tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah, sebagai berikut:
Diabetes gestasional juga bisa menyebabkan komplikasi pada ibu, sebagai berikut:
Anda perlu rutin periksa kadar gula darah dan konsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi diabetes terjadi.
Baca juga: Tips Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Konsumsi Serat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.