Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 10 Penyakit Terbanyak yang Jadi Penyebab Kematian di Dunia

Kompas.com - 22/01/2024, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

    • Sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik
    • Mengi
    • Sesak dada
    • Batuk kronis yang dapat menghasilkan lendir (dahak) yang bening, putih, kuning atau kehijauan
    • Infeksi pernafasan yang sering terjadi
    • Kekurangan energi
    • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan (pada tahap selanjutnya)
    • Pembengkakan di pergelangan, telapak, atau tungkai kaki.

Orang dengan PPOK juga cenderung mengalami episode yang disebut eksaserbasi, di mana gejalanya menjadi lebih buruk daripada variasi sehari-hari biasanya dan bertahan setidaknya selama beberapa hari.

Baca juga: 15 Tanda-tanda Kematian Akibat Gagal Ginjal, Pantang Disepelekan

  • Infeksi saluran pernapasan bawah

Infeksi saluran pernapasan bawah menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia, dan menduduki peringkat ke-4 penyebab kematian terbanyak.

Namun, jumlah kematian telah menurun secara signifikan. Pada 2019, penyakit ini merenggut 2,6 juta jiwa, 460.000 lebih sedikit dibandingkan pada 2000.

Mengutip Medical News Today, infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi yang memengaruhi saluran pernapasan bagian bawah yang menyebabkan penyakit seperti, bronkitis, pneumonia, bronkiolitis, dan tuberkulosis.

Gejala infeksi saluran pernapasan bawah bervariasi dan bergantung pada tingkat keparahannya.

Infeksi yang tidak parah dapat menimbulkan gejala yangmirip dengan flu biasa, seperti:

    • Hidung tersumbat atau pilek
    • Batuk kering
    • Demam ringan
    • Sakit tenggorokan ringan
    • Sakit kepala yang tumpul

Infeksi yang lebih parah bisa menyebabkan:

    • Batuk parah yang menghasilkan dahak
    • Demam
    • Sulit bernapas
    • Warna biru pada kulit
    • Pernapasan cepat
    • Nyeri dada
    • Mengi

Baca juga: 11 Tanda-tanda Menjelang Kematian yang Umum Terjadi

  • Gangguan neonatal

Gangguan neonatal menduduki peringkat ke-5. Namun, kematian akibat kondisi neonatal merupakan salah satu kategori yang mengalami penurunan angka kematian absolut terbesar selama dua dekade terakhir.

Kondisi ini menyebabkan 2 juta bayi baru lahir dan anak kecil meninggal pada 2019, lebih sedikit 1,2 juta dibandingkan pada 2000.

Menurut National Library of Medicine, gangguan neonatal berarti gangguan keadaan normal tubuh, organ, dan fungsi pada bayi baru lahir.

Prematuritas, disfungsi pernafasan, trauma kelahiran, kelainan bawaan, infeksi neonatal dan gangguan hemolitik pada bayi baru lahir adalah beberapa contoh kelainan neonatal yang umum ditemui.

Pemeriksaan kehamilan secara teratur, pola makan seimbang, tablet zat besi dan asam folat dapat mencegah gangguan neonatal sejak dini.

Dikutip dari Family Doctor, berikut gejala tidak normal pada anak baru lahir yang bisa mengindikasikan suatu gangguan kesehatan:

    • Penyakit apa pun gejalanya bisa meliputi lebih sering menangis, mudah tersinggung, batuk, diare, atau muntah. Jika bayi baru lahir Anda muntah berwarna hijau (empedu), segera hubungi dokter.
    • Jika bayi baru lahir Anda mengalami demam, terutama di atas 100,4 F (38 C), hubungi dokter.
    • Suhu tubuh rendah. Jika suhu bayi Anda turun di bawah 96,8 F (36 C), hubungi dokter.
    • Perubahan cara mereka menangis. Tangisannya mungkin lemah, terdengar aneh, atau terdengar panik tanpa henti.
    • Lemah atau tidak bisa menghisap ASI dalam waktu lama
    • Berkeringat saat mereka makan
    • Tidur lebih dari biasanya, misalnya perlu dibangunkan untuk makan
    • Penurunan tonus otot atau anggota badan terkulai
    • Muncul suara erangan atau dengusan saat bernapas
    • Buang air kecil berkurang (popok lebih sedikit basah) dan mulut kering (dehidrasi).
    • Perubahan warna, seperti lengan dan kaki pucat, kebiruan, atau abu-abu

Baca juga: Tanda-tanda Gagal Jantung Menjelang Kematian yang Perlu Diperhatikan

  • Kanker trakea, bronkus, dan paru-paru

Kematian akibat kanker trakea, bronkus, dan paru-paru telah meningkat dari 1,2 juta menjadi 1,8 juta dan kini menduduki peringkat ke-6 di antara penyebab kematian teratas di dunia.

Mengutip Moffit Cancer Center, trakea, bronkus, dan paru-paru adalah saluran pernapasan kita.

Trakea adalah batang tenggorokan (trakea), organ kompleks yang terletak di leher bagian bawah dan dada bagian atas.

Bronkus adalah saluran pernapasan utama yang terhubung dengan paru-paru, setelah udara melewati trakea.

Kanker paru-paru berkembang ketika sel-sel yang melapisi saluran pernapasan mengalami perubahan abnormal.

Ketika sel-sel atipikal tumbuh dan membelah, mereka mungkin berkumpul dan membentuk tumor ganas, yang berpotensi menyerang jaringan di sekitarnya, termasuk trakea dan bronkus.

Gejalanya bisa berupa batuk terus-menerus, batuk berlendir bercampur darah, kesulitan menelan, sesak napas, suara serak, mengi, dan stridor (suara bernada tinggi akibat terganggunya aliran udara saat menarik atau membuang napas).

Seperti halnya jenis kanker apa pun, diagnosis dini kanker trakea, bronkus, dan paru-paru adalah kunci untuk mencapai hasil dan kualitas hidup terbaik.

  • Penyakit Alzheimer

Pada 2019, penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya menduduki peringkat ke-7 terbanyak sebagai penyebab kematian di dunia.

Secara global, 65 persen kematian akibat Alzheimer dan bentuk demensia lainnya adalah perempuan.

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit Alzheimer adalah kelainan otak yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Penyakit Alzheimer menyebabkan otak menyusut dan sel-sel otak akhirnya mati.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau