Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 10 Penyakit Terbanyak yang Jadi Penyebab Kematian di Dunia

Kompas.com - 22/01/2024, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Perubahan ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat, berpikir, membuat penilaian atau keputusan, melakukan tugas yang biasa, dan bersikap serta berperilaku.

Tanda-tanda awal penyakit ini termasuk melupakan kejadian atau percakapan terkini.

Seiring waktu, penyakit ini berkembang menjadi masalah memori yang serius dan hilangnya kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Prostat Tahap Akhir Menjelang Kematian

  • Diare

Diare adalah penyakit terbanyak ke-8 penyebab kematian dan salah satu yang mengalami penurunan terbesar dalam jumlah kematian.

Kematian global akibat diare turun dari 2,6 juta pada 2000 menjadi 1,5 juta pada 2019.

Diare atau buang air besar yang lunak atau encer sebenarnya adalah masalah yang umum.

Perubahan buang air besar itu sering kali gejala satu-satunya. Namun, penyakit ini bisa berhubungan dengan gejala lain, seperti mual, muntah, sakit perut, atau penurunan berat badan.

Umumnya, diare biasanya berumur pendek, tidak lebih dari beberapa hari.

Namun jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari hingga berminggu-minggu, biasanya itu berarti ada masalah lain, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau kelainan yang lebih serius, termasuk infeksi berkelanjutan, penyakit celiac, atau penyakit radang usus (IBD).

  • Diabetes melitus

Diabetes telah masuk dalam 10 besar penyebab kematian, menyusul peningkatan persentase yang signifikan sebesar 70 persen sejak 2000.

Diabetes melitus mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah (glukosa).

Namun apa pun jenis diabetes yang Anda derita, hal itu dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah. Terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 meliputi berikut:

    • Merasa lebih haus dari biasanya
    • Sering buang air kecil
    • Menurunkan berat badan tanpa berusaha
    • Merasa lelah dan lemah
    • Merasa mudah tersinggung atau mengalami perubahan suasana hati lainnya
    • Mengalami penglihatan kabur
    • Mengalami luka yang penyembuhannya lambat
    • Banyak terkena infeksi, seperti infeksi gusi, kulit, dan vagina
    • Kehadiran keton dalam urin. Keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika insulin tidak tersedia dalam jumlah yang cukup.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya...

  • Penyakit ginjal

Penyakit ginjal telah meningkat dari peringkat 13 penyebab kematian utama di dunia menjadi peringkat 10.

Angka kematian meningkat dari 813.000 pada 2000 menjadi 1,3 juta pada 2019.

Dikutip dari WebMD, penyakit ginjal dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk membersihkan darah, menyaring kelebihan air dari darah, dan membantu mengontrol tekanan darah.

Ketika ginjal Anda rusak, produk limbah dan cairan dapat menumpuk di tubuh Anda. Hal itu dapat menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki, mual, lemas, kurang tidur, dan sesak napas.

Tanpa pengobatan, kerusakan bisa bertambah parah dan ginjal Anda akhirnya berhenti bekerja.

Faktanya, Anda mungkin tidak merasakan gejala hingga penyakit Anda mencapai stadium lanjut. Bisa juga karena gejala terlalu ringan, sehingga mudah terabaikan.

Penyakit-penyakit lain yang termasuk dalam 10 besar penyebab kematian pada 2000 tidak lagi masuk dalam daftar. HIV adalah salah satunya.

Kematian akibat HIV dan AIDS telah turun sebesar 51 persen selama 20 tahun terakhir, naik dari peringkat ke-8 penyebab kematian di dunia pada 2000 menjadi peringkat ke-19 pada 2019.

Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penyakit di atas, memungkinkan untuk mencegah penyakitnya terjadi dan mengurangi risiko kematian di semua kelompok umur.

Baca juga: Studi: Tinggal Sendiri Tingkatkan Kematian Akibat Kanker

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com