KOMPAS.com - Cuka sari apel dikenal memiliki banyak khasiat kesehatan, sehingga sering dianggap sebagai obat alami serbaguna.
Mengutip Eating Well, cuka sari apel diperkenalkan ke pasaran sebagai obat alami pada awal 1900-an oleh Dr. Paul C. Bragg.
Cuka sari apel terbuat dari fermentasi buah apel. Setelah dijus, cairannya difermentasi dengan kultur bakteri dan ragi.
Baca juga: Apa Cuka Sari Apel Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...
Menurut penelitian di BMC Complementary Medicine and Therapies pada 2021, cuka sari apel mengandung berbagai macam flavonoid, seperti asam galat, katekin, asam caffeic, dan asam ferulat.
Itu yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa cuka sari apel memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang kandungan dan beragam manfaatnya untuk kesehatan.
Baca juga: Apakah Cuka Sari Apel Aman untuk Penderita GERD? Ini Penjelasannya...
Dikutip Health, satu sendok makan cuka sari apel memberikan nutrisi berikut:
Menurut WebMD, cuka sari apel juga sumber yang bagus untuk kalium, magnesium, kalsium, dan fosfor.
Cuka sari apel memang tidak mengandung banyak vitamin dan mineral dalam porsi yang Anda gunakan untuk mengelola kondisi kesehatan.
Namun, cuka apel mengandung antioksidan yaitu senyawa fenolik. Senyawa fenolik melawan peradangan dan mungkin melindungi sel dari kerusakan yang menyebabkan penyakit.
Disebut dalam WebMD, semakin gelap cukanya, semakin banyak antioksidan yang tersisa di dalam cairannya.
Senyawa sehat yang terkandung di dalamnya akan memengaruhi rasa dan warna.
Baca juga: 8 Obat Sakit Perut Melilit Alami, Ada Jahe dan Cuka Sari Apel
Disari dari Health dan Eating Well, berikut macam manfaat cuka sari apel untuk kesehatan:
Manfaat cuka sari apel yang pertama adalah dapat membantu Anda mengatur berat badan.
Orang-orang yang mengonsumsi cuka sari apel secara teratur dapat mengurangi hal-hal berikut:
Memiliki berat badan yang ideal dapat membantu Anda mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa cuka sari apel membantu mengatasi diabetes tipe 2.
Dalam sebuah penelitian, 110 orang penderita diabetes tipe 2 diberi 2 plasebo atau setengah ons cuka sari apel dengan segelas air 7 ons saat makan malam selama tiga bulan.
Selama waktu itu, orang yang mengonsumsi cuka sari apel dengan air mengalami penurunan gula darah puasa dan hemoglobin A1C (HbA1C) yang signifikan.
Gula darah puasa adalah gula darah Anda saat Anda belum makan. HbA1C adalah ukuran rata-rata gula darah Anda selama dua hingga tiga bulan sebelumnya.
Jika Anda menderita diabetes dan kadar gula darah puasa dan HbA1C tinggi, risiko komplikasi meningkat.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Cuka Apel untuk Mengobati Asam Urat
Selain berperan dalam mengatur gula darah, cuka sari apel juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Cuka sari apel adalah sumber probiotik, bakteri menguntung yang berkontribusi terhadap mikrobioma usus yang sehat,
Probiotik mendukung pencernaan dan bahkan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, menurut ulasan di Cureus pada 2022.
Meskipun banyak orang melaporkan peningkatan kesehatan pencernaan ketika mengonsumsi cuka sari apel, penelitian ilmiah mengenai manfaat ini masih terbatas dan diperlukan lebih banyak penelitian.
Cuka sari apel bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol total dan trigliserida, yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Kolesterol total adalah jumlah kolesterol low-density lipoprotein (LDL), kolesterol high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida dalam darah Anda.
Kolesterol LDL dianggap sebagai kolesterol jahat, HDL dianggap sebagai kolesterol baik, dan trigliserida adalah sejenis lemak.
Tingginya kadar kolesterol total, kolesterol LDL, atau trigliserida serta rendahnya kadar kolesterol HDL, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian menemukan bahwa meminum 1 ons cuka sari apel setiap hari dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol total serta meningkatkan kolesterol HDL.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cuka Apel
Semua jenis cuka mengandung asam asetat, produk sampingan fermentasi. Asam asetat memberi cuka sari apel aroma dan rasa yang kuat dan asam.
Asam asetat juga memiliki sifat antijamur dan antibakteri, menjadikan cuka sari apel sebagai disinfektan alami.
Menurut data yang diterbitkan dalam International Journal of Microbiology pada 2021, sifat antimikroba kemungkinan besar disebabkan oleh kandungan total fenolik pada cuka sari apel.
Penelitian yang dilakukan dalam tabung reaksi menemukan bahwa cuka sari apel membantu membunuh kuman, seperti Escherichia coli (E. coli), Staphylococcus aureus (staph), dan Candida albicans (sejenis ragi).
Itu semua adalah kuman yang dapat menimbulkan gejala dan komplikasi, jika menginfeksi Anda.
Namun, manfaat cuka sari apel untuk membunuh kuman tersebut yang menginfeksi tubuh manusia perlu penelitian lebih lanjut.
Meskipun cuka sari apel memiliki banyak potensi manfaat kesehatan, penting juga untuk mewaspadai potensi risiko dan efek sampingnya.
Penggunaan cuka sari apel murni secara topikal dapat menyebabkan luka bakar, iritasi dan ketidaknyamanan karena keasamannya yang tinggi.
Selain itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi cuka sari apel setiap hari dalam jangka panjang.
Menggunakan cuka sari apel setiap hari dalam jangka pendek untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu mungkin aman. Namun, hanya dalam batas 12 minggu, menurut penelitian.
Baca juga: 10 Manfaat Buah Apel Hijau, Kontrol Berat Badan sampai Gula Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.