Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Diabetes Harus Berhenti Merokok, Kenapa?

Kompas.com - 31/01/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CDC,GoodRX
  • Merusak ginjal

Merokok meningkatkan gula darah dan merusak pembuluh darah Anda. Lama-kelamaan kedua hal tersebut bisa memicu kerusakan ginjal.

Ginjal bergantung pada ribuan pembuluh darah agar bisa bekerja.

Ketika pembuluh darah rusak, ginjal Anda tidak dapat melakukan tugasnya. Hal ini membuat Anda berisiko terkena penyakit ginjal diabetik, sejenis penyakit ginjal kronis.

  • Memburuknya penglihatan

Merokok juga meningkatkan risiko terkena kondisi mata yang berhubungan dengan diabetes, seperti retinopati diabetik, katarak, dan glaukoma.

Sebab, merokok meningkatkan gula darah Anda. Beberapa kondisi mata ini tidak ada obatnya, sehingga membuat Anda berisiko mengalami perubahan penglihatan permanen, bahkan kebutaan.

Baca juga: 10 Pilihan Makanan Terbaik untuk Penderita Diabetes

  • Menyebabkan sirkulasi yang buruk

Pembuluh darah yang rusak tidak hanya kaku. Seiring waktu, mereka juga menimbulkan bekas luka.

Hal ini membuat darah lebih sulit mengalir melaluinya dan menyebabkan sirkulasi yang buruk.

Sirkulasi darah yang buruk ke tungkai dan telapak kaki Anda meningkatkan risiko infeksi dan ulkus.

Sirkulasi yang buruk dan infeksi adalah penyebab utama amputasi akibat diabetes.

  • Menyebabkan kerusakan saraf

Gula darah tinggi dan peradangan tidak hanya merusak pembuluh darah, tetapi juga saraf.

Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di tangan, tungkai, dan telapak kaki Anda.

Neuropati diabetik dapat menimbulkan rasa sakit dan menyulitkan Anda beraktivitas sehari-hari.

Meskipun obat-obatan dapat membantu Anda mengatasi gejala neuropati, tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Untuk diketahui bahwa segera setelah Anda berhenti merokok, tubuh Anda mulai menyembuhkan dirinya sendiri.

Dalam 20 menit, detak jantung dan tekanan darah Anda turun. Berlanjut hingga 12 jam, karbon monoksida (gas beracun dari asap rokok) dalam darah Anda turun menjadi normal.

Lalu, jika dilakukan dalam 2 minggu hingga 3 bulan, sirkulasi dan fungsi paru-paru Anda membaik. Lantas dalam setahun, risiko Anda terkena penyakit jantung adalah setengah dari risiko seseorang yang masih merokok.

Berhenti merokok juga membantu tubuh Anda menggunakan insulin dengan lebih baik, sehingga kadar gula darah Anda lebih mudah dikelola.

Baca juga: 7 Buah yang Baik untuk Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com