Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tanda-tanda Anda Konsumsi Terlalu Banyak Gula

Kompas.com - 01/02/2024, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Konsumsi terlalu banyak gula bukanlah cara yang baik untuk menikmati hidup dan tetap sehat.

Mengutip Everyday Health, gula adalah sumber energi utama tubuh, termasuk otak.

Namun, mengonsumsi gula harus ada batasnya. Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula orang dewasa adalah 50 gram atau empat sendok makan.

Baca juga: Kenali Pengertian Gula Darah Puasa dan Nilainya

Apa yang terjadi jika mengonsumsi terlalu banyak gula?

Menurut Harvard Health Publishing, ketika kita mengonsumsi gula, sebagian besar gula akan dipecah dan diserap di usus kecil.

Enzim khusus menyerang molekul yang lebih besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana, yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa.

Hati dan otot menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, sebuah molekul yang dapat diubah kembali menjadi glukosa saat tubuh Anda membutuhkannya.

Namun, ketika glukosa memasuki aliran darah, kadar gula darah meningkat.

Pankreas meresponsnya dengan mengeluarkan hormon insulin untuk membantu glukosa diserap sel seluruh tubuh sebagai bahan bakar energi yang dibutuhkan.

Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, sel-sel dalam tubuh Anda bisa resisten terhadap insulin.

Itu menjadi faktor risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi terlalu banyak gula juga dikaitkan dengan penambahan berat badan dan obesitas.

Itu faktor risiko penyakit jantung, penyakit hati berlemak nonalkohol, dan kanker.

Jessica Cording, RD, health coach di New York City mengatakan bahwa energi, suasana hati, berat badan, dan risiko penyakit juga bisa dipengaruhi oleh konsumsi gula berlebihan.

Intinya, dampak mengonsumsi gula berlebihan akan memperburuk kesehatan dan kesejahteraan fisik dan metal secara keseluruhan.

Baca juga: Kurang Tidur Pengaruhi Kadar Gula Darah, Kenapa Bisa?

Apa tanda-tanda Anda mengonsumsi terlalu banyak gula?

Disari dari Everyday Health dan Healthy Women, berikut macam tanda-tanda yang bisa muncul, jika Anda mengonsumsi gula berlebihan:

  • Lesu sepanjang hari

Gula mudah diserap dan dicerna. Jadi jika Anda merasa lelah, hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya gula yang Anda konsumsi.

Gula adalah sumber energi yang sangat cepat, jadi berapa pun banyak yang Anda makan, dalam 30 menit Anda akan merasa lapar lagi, kekurangan energi, atau mencari energi lagi.

Perubahan besar gula darah dan insulin juga dapat menyebabkan tingkat energi menurun dan mempengaruhi tingkat energi Anda secara keseluruhan.

  • Kulit berjerawat

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat berdampak buruk pada kulit Anda.

Jika Anda termasuk orang yang sensitif terhadap peningkatan insulin, Anda bisa mengalami ketidakstabilan hormon hingga menyebabkan jerawat timbul.

Jadi, jika Anda memiliki banyak jerawat tiba-tiba, Anda bisa mengecek kadar gula darah Anda dan koreksi pola makan Anda.

  • Ngidam makanan manis

Kebanyakan mengonsumsi gula bisa menjadi lingkaran setan, karena kadar gula darah tinggi dapat membuat Anda semakin ngidam makanan dan minuman manis.

Ini adalah tahap yang bisa membuat Anda ketagihan mengonsumsi gula. Tubuh Anda menginginkan sensasi rasa ketika mengonsumsi yang manis-manis.

Baca juga: Tips Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Konsumsi Serat

  • Pemurung

Saat Anda mengonsumsi gula tinggi, Anda akan mendapatkan ledakan energi yang berumur pendek.

Sesaat kemudian, Anda akan mengalami penurunan energi. Saat ini terjadi, Anda akan mudah terpancing emosi dan menjadi pemarah.

  • Berat badan bertambah

Jika Anda mengonsumsi banyak kalori ekstra mealui tambahan gula, salah satu tanda pertama yang muncul bisa berupa peningkatan rasa lapar.

Gula memang membuat senang, tetapi tidak benar-benar membikin Anda kenyang dengan puas.

Tubuh membakar gula dengan cepat dan meningatkan rasa lapar, yang dapat membuat Anda suka ngemil tanpa pikir-pikir.

Menurut tinjauan dan meta-analisis, konsumsi minuman manis mendorong penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.

  • Nyeri sendi

Jika Anda merasakan nyeri pada persendian, itu mungkin bukan karena faktor usia saja.

Menurut sebuah survei, di antara 24 persen responden yang menderita rheumatoid arthritis (RA) dan mengatakan makanan/minuman yang mempengaruhi gejalanya, soda dan makanan penutup adalah yang paling sering disebutkan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi soda manis secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko RA pada beberapa wanita, termasuk mereka yang menderita RA stadium lanjut.

Baca juga: 11 Hal Penyebab Gula Darah Tinggi Tanpa Disadari

  • Kabut otak

Otak Anda membutuhkan pasokan glukosa darah yang stabil agar dapat berfungsi dengan baik.

Gula darah yang melonjak dengan cepat, kemudian merosot tajam, dapat menyebabkan ketidakstabilan energi di otak.

Itu akan menyebabkan kabut otak, yang membuat Anda mudah lupa, mengantuk, dan stres.

Kabut otak atau brain fog adalah kondisi di mana otak bekerja terlalu keras atau berada di bawah tekanan.

Ini bisa menjadi manifestasi dari beberapa jenis peradangan atau respons stres kronis.

  • Selera gula semakin tinggi

Saat Anda biasa mengonsumsi gula sepanjang waktu, selera terhadap rasa manis menjadi lebih tinggi.

Seluruh indra perasa Anda tidak stabil karena kelebihan gula membuat kepekaan mulut Anda terhadap rasa manis menjadi tumpul.

Jadi, yang umumnya terasa manis kini tidak lagi. Sehingga, Anda menginginkan makanan yang lebih manis dan semakin manis.

  • Gangguan pencernaan

Jika Anda mengalami sakit perut, kram, atau diare, mungkin ada banyak penyebabnya. Salah satunya adalah kebanyakan mengonsumsi gula.

Bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan mendasar, seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, atau kolitis ulserativa, atau pernah menjalani operasi perut, gula dapat memperburuk gejala gastrointestinal.

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi Secara Alami

  • Diliputi rasa terpuruk

Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara depresi dan pola makan tinggi gula.

Jika Anda menerapkan pola makan tinggi gula, hal itu akan menimbulkan peradangan pada tubuh dan otak. Hal ini terkait dengan tingginya insiden depresi.

Sebuah penelitian menemukan bahwa peradangan otak 30 persen lebih tinggi pada pasien depresi klinis.

  • Masalah tidur

Jika Anda kesulitan tidur nyenyak, mungkin menjadi tanda Anda kebanyakan mengonsumsi gula.

Menurut sebuah penelitian terhadap 300 mahasiswa, kualitas tidur yang buruk berhubungan secara signifikan dengan konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi.

Siklus tidur dan kualitas tidur Anda diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, serta kontrol glikemik.

Bagi Anda yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal ini dapat mengganggu siklus tidur dan kualitas tidurnya.

Anda dapat mengatasi tanda-tanda tubuh kebanyakan mengonsumsi gula dengan menghentikan kebiasaan buruk Anda.

Anda perlu mengatur pola makan lebih sehat, mengurangi asupan gula sampai batas yang direkomendasikan Kemenkes.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi untuk membuat rencana makan yang sesuai dengan aktivitas dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Baca juga: 4 Macam Buah Yang Harus Dihindari Saat Gula Darah Tinggi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau