Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukur Lingkar Kepala Anak Secara Rutin untuk Deteksi Tumor

Kompas.com - 15/02/2024, 19:00 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Para orangtua diminta rutin mengukur lingkar kepala anak untuk mendeteksi kemungkinan kanker atau tumor yang terjadi pada otak anak.

"Anak, terutama di bawah satu tahun, setiap bulan, jangan lupa selalu minta ukur lingkar kepalanya saat kunjungan ke dokter, apakah kunjungan imunisasi, kunjungan sakit, atau apapun, ukur lingkar kepalanya," kata Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono dr Suryawati Sukmono dalam diskusi mengenai kanker anak, Kamis (15/2/2024) seperti ditulis Antara.

Baca juga: Kemenkes Siapkan Jejaring untuk Ukur Penyebaran Mycoplasma Pneumoniae

Suryawati mengatakan, peningkatan lingkar kepala anak yang tidak normal, serta ukurannya yang berada di atas rata-rata harus diantisipasi oleh para orangtua untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter.

Selain itu, ia juga mengimbau para orang tua agar mewaspadai adanya abnormal tilting of head, atau tidak normalnya kemiringan saat anak mencoba untuk menegakkan kepalanya, khususnya pada anak yang berusia di bawah satu tahun.

"Maksudnya adalah anak yang tadinya sudah tegak lehernya, sudah bagus, kemudian tiba-tiba dia jadi tidak stabil lagi lehernya, tidak bisa menahan lehernya," kata dia.

Baca juga: 4 Penyebab Payudara Pria Terasa Sakit, Termasuk Tumor

Suryawati mengatakan tanda lain adanya kanker atau tumor otak pada anak bisa juga dikenali dengan adanya perubahan karakter dan perilaku anak secara tiba-tiba.

Ia mencontohkan beberapa perubahan perilaku anak bisa berupa perasaan kebingungan, sulit dalam menelan makanan, kehilangan nafsu makan, gangguan pada saat buang air seperti intensitas buang air, tidak mampu menahan buang air, serta timbulnya kembali kebiasaan mengompol.

Selain itu, kata dia, perasaan sakit kepala pada pagi hari dengan disertai mual, muntah, pergerakan mata menjadi juling, tiba tiba menjadi tidak bisa mendengar, jalan tidak seimbang, dan kejang juga patut dicurigai oleh para orangtua.

Untuk itu, Suryawati mengimbau orangtua agar melakukan deteksi dini dengan mengukur kepala anak secara rutin, serta memperhatikan perilaku anak, dan segera memeriksakan anak ke dokter jika mendapatkan gejala tersebut agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin telah mengatakan kanker memiliki peluang kesembuhan yang sangat tinggi dan persentase kesembuhan kanker mencapai 90 persen apabila diketahui sejak stadium awal.

Ia menyebutkan pemerintah terus menggencarkan upaya mendorong kegiatan deteksi dini segala jenis kanker.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan melengkapi puskesmas dan rumah sakit dengan peralatan kesehatan yang canggih dan modern.

"Ayo, deteksi dini. Jangan lihat kanker itu sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi lihat kanker sebagai suatu yang memberikan harapan, optimisme, dan pasti bisa disembuhkan, asalkan kita mau deteksi dini," tutur Budi Gunadi Sadikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau