Kelebihan lemak tersebut dapat memerangkap suhu panas dan menyebabkan produksi keringat berlebih.
Itu sebabnya, perempuan yang memiliki berat badan berlebih cenderung merasakan lebih banyak keringat di area kemaluannya.
Baca juga: 9 Macam Bentuk Vagina, Manakah yang Normal?
Beberapa jenis pembalut dan panty liner terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat.
Akibatnya, produk pembalut dan panty liner dapat menimbulkan panas berlebih di sekitar vagina dan memicu produksi keringat lebih banyak.
Keringat berlebih di area genital bisa memicu pertumbuhan bakteri dan akhirnya memicu infeksi.
Untuk itu diperlukan upaya untuk mencegah keringat berlebih di vagina, yaitu dengan menjaga vagina tetap bersih dan kering.
Anda dapat menjaga kebersihan sekitar vagina dengan membasuhnya menggunakan air bersih saat mandi, seusai buang air kecil, maupun buang air besar.
Untuk membersihkan vagina, Anda dapat menggunakan air bersih mengalir. Cara membersihkan vagina yang tepat yaitu menyeka dari bagian depan ke belakang.
Kemudian, hindari penggunaan sabun saat membersihkan vagina serta melakukan douching karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri di area kewanitaan.
Baca juga: 5 Perubahan pada Vagina Usai Melahirkan
Setelah dibersihkan, para wanita perlu segera mengeringkan vagina dengan handuk bersih atau tisu kering agar celana dalam tidak basah dan menyebabkan area kemaluan lembap.
Selanjutnya, Anda dapat memilih pakaian dalam berbahan katun agak keringat yang keluar segera kering dan menyebabkan vagina menjadi lembap.
Jangan lupa untuk menghindari pemakaian celana ketat dan pembalut atau pantyliner yang tidak menyerap keringat agar vagina tetap kering dan bersih.