KOMPAS.com - Pradiabetes akan terjadi sebelum menjadi diabetes tipe 2.
Mengutip Johns Hopkins Medicine, pradiabetes adalah kondisi kadar gula darah tinggi, tetapi belum mencapai titik yang bisa disebut sebagai diabetes.
Bagi penderita pradiabetes, kadar gula darah bisa meningkat perlahan seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Kenali Apa Itu Pradiabetes, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah untuk didiagnosis diabetes adalah 126 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih.
Kadar gula darah pradiabetes berkisar 100-125 mg/dL (untuk gula darah puasa).
Sementara, kadar gula darah normal berada pada kisaran 70-100 mg/dL.
Diagnosis pradiabetes tidak dapat disepelekan, karena Anda berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan pada jantung, ginjal, dan saraf.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan sejak dini dengan mempelajari penyebabnya.
Selanjutnya, artikel ini akan menunjukkan macam penyebab pradiabetes yang perlu diketahui.
Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Pradiabetes yang Perlu Diketahui
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab pasti pradiabetes belum diketahui. Namun, riwayat keluarga dan genetika tampaknya memainkan peran penting.
Yang jelas, penderita pradiabetes tidak lagi mampu mengolah gula (glukosa) dengan baik.
Sebagian besar glukosa dalam tubuh Anda berasal dari makanan yang Anda makan.
Saat makanan dicerna, gula memasuki aliran darah Anda. Kemudian, insulin membantu gula masuk ke sel-sel dalam tubuh untuk menjadi bahan bakar energi yang dibutuhkan.
Hal tersebut akan menurunkan jumlah gula dalam darah Anda.
Baca juga: Cara Mengobati Pradiabetes agar Tidak Jadi Diabetes
Insulin diproduksi oleh kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang disebut pankreas.
Pankreas mengirimkan insulin ke darah Anda saat Anda makan.
Ketika kadar gula darah Anda mulai turun, pankreas memperlambat sekresi insulin ke dalam darah.
Ketika Anda menderita pradiabetes, proses tersebut di atas tidak berjalan dengan baik.
Akibatnya, alih-alih memberi bahan bakar pada sel Anda, gula malah menumpuk di aliran darah Anda. Penyebabnya bisa meliputi:
Baca juga: Apakah Pradiabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya...
Sejumlah faktor risiko diabetes tipe 2 menjadi pemicu pradiabetes terjadi lebih dulu.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama pradiabetes. Semakin banyak jaringan lemak yang Anda miliki, terutama di dalam dan di antara otot dan kulit di sekitar perut Anda, semakin besar resistensi sel Anda terhadap insulin.
Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin.
Risiko resistensi insulin meningkat pada pria dengan ukuran pinggang lebih dari 40 inci dan pada wanita dengan ukuran pinggang lebih dari 35 inci.
Makan daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis dikaitkan dengan risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
Semakin Anda kurang aktif secara fisik, semakin besar risiko Anda mengalami pradiabetes.
Baca juga: Apa Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2? Ini Penjelasannya...
Meskipun diabetes dapat terjadi pada semua usia, risiko pradiabetes meningkat setelah Anda berusia 35 tahun.
Risiko Anda terkena pradiabetes meningkat, jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes tipe 2.
Meskipun alasannya tidak jelas, orang-orang tertentu, seperti orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika, lebih mungkin terkena pradiabetes.
Jika Anda menderita diabetes saat hamil (diabetes gestasional), Anda dan anak Anda berisiko lebih tinggi terkena pradiabetes.
Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik memiliki risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
Ini ditandai dengan periode menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas.
Baca juga: Manfaat Jahe Sebagai Pengobatan Diabetes ala Rumahan
Orang dengan apnea tidur obstruktif memiliki peningkatan risiko resistensi insulin. Ini adalah suatu kondisi yang mengganggu tidur berulang kali
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena apnea tidur obstruktif.
Merokok dapat meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2 pada penderita pradiabetes.
Merokok juga meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Kondisi lain yang terkait dengan peningkatan risiko pradiabetes meliputi:
Pilihan gaya hidup sehat secara keseluruhan, dapat mencegah pradiabetes dan perkembangannya menjadi diabetes tipe 2. Bahkan, jika diabetes merupakan keturunan keluarga Anda.
Baca juga: Indeks Glikemik Buah Pisang, Apakah Aman untuk Penderita Diabetes?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.