KOMPAS.com - Ibu menyusui mungkin penah mendapati tekstur ASI yang encer dan terlihat lebih bening. Lantas, apakah ASI encer bagus untuk bayi?
Ternyata, ASI encer bagus untuk bayi. Meski dianggap rendah nutrisi, ASI encer memiliki gizi yang penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil.
Untuk mengetahui lebih lanjut apakah ASI encer bagus untuk bayi, simak penjelasan berikut.
Baca juga: ASI Pertama Kali Keluar Berwarna Apa? Berikut Penjelasannya...
Untuk diketahui, air susu ibu (ASI) yang diproduksi kelenjar susu di payudara dapat memiliki tekstur maupun warna yang berbeda-beda.
Kondisi ini dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu menyusui serta kapan ASI tersebut diberikan kepada bayi.
Bagi sebagian ibu menyusui, ASI encer mungkin suatu hal yang menyebabkan kekhawatiran.
Meski kerap dianggap memiliki rasa yang buruk dan tidak bergizi, ASI encer ternyata aman dan bagus untuk bayi.
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI encer dan bening disebut dengan foremilk.
ASI foremilk biasanya keluar dari payudara ibu pada awal atau lima menit pertama saat menyusui maupun atau memeras ASI (pumping).
Penyebab ASI encer yaitu karena kandungan lemaknya yang sedikit yaitu sekitar 1-2 g/dl.
Namun, ibu menyusui tidak perlu cemas karena bayi akan mendapatkan asupan lemak yang mencapai tiga kali lipat lebih tinggi pada akhir menyusui dari hindmilk setelah 15-20 menit.
Baca juga: Apa itu ASI Eksklusif? Simak Penjelasan Berikut...
Selain itu, ASI encer kaya akan laktosa. Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI. Di dalam usus halus laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
Karena itu, baik ASI encer maupun kental perlu diberikan kepada bayi agar tumbuh kembangnya optimal.
WHO merekomendasikan untuk memberikan ASI ekslusif (hanya ASI tanpa menambahkan cairan atau makanan padat) kepada bayi baru lahir hingga berumur enam bulan.
Pemberian ASI juga bisa dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih dibarengi dengan makanan pendamping bernutrisi seimbang.
Konsultasikan kepada dokter spesialis anak dan konselor laktasi apabila Anda mengalami masalah terkait menyusui untuk mendapat penanganan yang tepat.