Meningitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur, sehingga menyebabkan berbagai gejala, seperti leher kaku, demam, mual, muntah, dan tidak mampu untuk bangun dari tidur.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Leher Bagian Belakang dan Cara Mengatasinya
Spondilosis servikal, atau arthritis pada leher, dapat menjadi penyebab nyeri leher dan kaku.
Gejala yang dialami akan bertambah parah ketika tubuh berada pada posisi tertentu dalam waktu yang lama, seperti duduk di depan komputer atau berkendara.
Cedera saraf tulang belakang adalah masalah kesehatan yang serius yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan mengganggu aktivitas fisik.
Selain leher belakang yang kaku, kondisi ini juga kerap disertai dengan gejala lainnya, seperti kesulitan berjalan dan menggerakkan tangan atau kaki, sakit kepala, dan kram atau kebas yang serius.
Beberapa gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, kerap menyebabkan munculnya rasa kaku di area leher.
Stres yang berlebihan juga dapat membuat saraf menjadi tegang sehingga membuat leher terasa nyeri dan tidak nyaman.
Memahami leher belakang kaku gejala penyakit apa sangatlah penting karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera mencari bantuan medis ketika leher kaku mulai mengganggu aktivitas atau tidak kunjung membaik.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab leher kaku sehingga pengobatan dan perawatan yang tepat bisa didapatkan.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Leher Kaku untuk Menurunkan Risiko Komplikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.