Faktor genetik sudah terbukti dapat memengaruhi risiko obesitas pada seseorang.
Faktor genetik ini dipercaya oleh beberapa ahli dapat memengaruhi perilaku, metabolisme tubuh, dan risiko mengalami penyakit akibat obesitas.
Durasi tidur yang terlalu singkat sudah terbukti dapat meningkatkan lemak visceral.
Selain itu, kurang tidur juga akan meningkatkan keinginan untuk makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat sehingga bisa membuat lemak menumpuk di perut.
Baca juga: Apa yang Harus Dihindari agar Perut Tidak Buncit? Ini 12 Daftarnya…
Orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa indeks massa tubuh yang lebih rendah tetap membuat para perokok memiliki kadar lemak visceral lebih besar.
Perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh memiliki kaitan erat terhadap penumpukan lemak perut.
Kemampuan tubuh untuk menyeimbangan berat badan akan berkurang karena perubahan hormon yang terjadi.
Beberapa jenis obat dapat membuat berat badan bertambah sebagai salah satu efek sampingnya.
Beberapa jenis obat yang sudah terbukti dapat meningkatkan berat badan, yakni obat untuk diabetes, beta blocker, dan obat untuk gangguan kesehatan mental.
Pertambahan usia juga dapat menyebabkan berat badan meningkat, khususnya di area perut.
Penumpukan lemak perut juga dipengaruhi oleh perubahan bentuk tubuh dan distribusi lemak seiring dengan bertambahnya usia.
Memahami apa penyebab lemak menumpuk di perut sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Membakar lemak perut lebih sulit dibandingkan dengan area tubuh lainnya sehingga diperlukan kesabaran dan program diet yang tepat.
Diskusikan dengan dokter untuk menemukan jenis diet yang tepat dan sehat untuk dilakukan agar tidak menyebabkan terjadinya masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Baca juga: Sarapan Apa yang Cocok untuk Diet? Berikut 7 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.