KOMPAS.com - Lemak perut ternyata dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Namun, apa penyebab lemak menumpuk di perut?
Ternyata, penyebab lemak perut adalah faktor genetik, kebiasaan, dan perubahan hormon.
Pertambahan usia juga akan mengubah distribusi lemak sehingga cenderung menumpuk di perut, daripada di tangan dan kaki.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab lemak menumpuk di perut berikut ini.
Baca juga: Minum Apa agar Lemak Perut Hilang? Berikut 10 Daftarnya…
Lemak perut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik dan kebiasaan.
Disarikan dari Medical News Today dan Verywell Fit, berikut adalah beberapa penyebab lemak menumpuk di perut yang perlu diketahui.
Mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar dapat meningkatkan berat badan dan penumpukan lemak di area perut.
Kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula dan makanan yang diproses adalah penyebab berat badan naik, obesitas, serta dapat menurunkan metabolisme tubuh.
Jarang berolahraga dapat menyebabkan obesitas dan peningkatan kadar lemak tubuh.
Tidak hanya membuat tubuh menyimpan kelebihan lemak, jarang berolahraga juga akan membuat Anda lebih sulit untuk mulai melakukan olahraga.
Baca juga: Minuman Apa yang Bisa Mengecilkan Perut Buncit? Berikut 10 Daftarnya…
Kebiasaan minum minuman beralkohol tidak hanya akan berbahaya untuk kesehatan, tetapi juga meningkatkan risiko obesitas.
Bahkan, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan sudah terbukti dapat meningkatkan kadar lemak visceral, atau lemak perut.
Stres
Saat merasa stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang juga akan berdampak negatif pada sistem metabolisme.
Selain itu, stres juga membuat seseorang makan lebih banyak sehingga jumlah lemak di perut akan meningkat.
Faktor genetik sudah terbukti dapat memengaruhi risiko obesitas pada seseorang.
Faktor genetik ini dipercaya oleh beberapa ahli dapat memengaruhi perilaku, metabolisme tubuh, dan risiko mengalami penyakit akibat obesitas.
Durasi tidur yang terlalu singkat sudah terbukti dapat meningkatkan lemak visceral.
Selain itu, kurang tidur juga akan meningkatkan keinginan untuk makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat sehingga bisa membuat lemak menumpuk di perut.
Baca juga: Apa yang Harus Dihindari agar Perut Tidak Buncit? Ini 12 Daftarnya…
Orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa indeks massa tubuh yang lebih rendah tetap membuat para perokok memiliki kadar lemak visceral lebih besar.
Perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh memiliki kaitan erat terhadap penumpukan lemak perut.
Kemampuan tubuh untuk menyeimbangan berat badan akan berkurang karena perubahan hormon yang terjadi.
Beberapa jenis obat dapat membuat berat badan bertambah sebagai salah satu efek sampingnya.
Beberapa jenis obat yang sudah terbukti dapat meningkatkan berat badan, yakni obat untuk diabetes, beta blocker, dan obat untuk gangguan kesehatan mental.
Pertambahan usia juga dapat menyebabkan berat badan meningkat, khususnya di area perut.
Penumpukan lemak perut juga dipengaruhi oleh perubahan bentuk tubuh dan distribusi lemak seiring dengan bertambahnya usia.
Memahami apa penyebab lemak menumpuk di perut sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Membakar lemak perut lebih sulit dibandingkan dengan area tubuh lainnya sehingga diperlukan kesabaran dan program diet yang tepat.
Diskusikan dengan dokter untuk menemukan jenis diet yang tepat dan sehat untuk dilakukan agar tidak menyebabkan terjadinya masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Baca juga: Sarapan Apa yang Cocok untuk Diet? Berikut 7 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.