Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Batu Ginjal pada Pria yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 18/03/2024, 04:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Batu ginjal lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, meski penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja.

Mengutip Orlando Health, hampir 11 persen pria akan mengalami batu ginjal dibandingkan hanya 6 persen pada wanita.

Baca juga: Kisah Xiao Yu, Wanita dengan 300 Batu Ginjal Asal Taiwan

Batu ginjal adalah mineral yang mengkristal dalam urine yang saling menempel membentuk seperti batu.

Ukurannya bisa sekecil butiran pasir atau sebesar bola pingpong.

Batu ini dapat tinggal di ginjal atau berjalan melalui saluran kemih (terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter dan uretra) sebelum meninggalkan tubuh.

Artikel ini akan menunjukkan macam penyebab batu ginjal pada pria yang haris diwaspadai.

Baca juga: 14 Penyebab Batu Ginjal pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Apa saja penyebab batu ginjal pada pria?

Menurut Orlando Health, penyebab batu ginjal pada pria secara umum meliputi:

  • Dehidrasi/kurang minum air putih
  • Kondisi medis seperti asam urat
  • Kegemukan
  • Operasi penurunan berat badan
  • Mengonsumsi makanan tinggi gula atau garam
  • Predisposisi genetik

Batu ginjal paling umum terjadi pada pria berusia antara 20 dan 49 tahun. Alasan utama pria lebih mungkin terkena batu ginjal meliputi:

  • Pola makan

Pola makan tinggi protein dan tinggi garam meningkatkan kemungkinan terjadinya batu ginjal. Pria cenderung mengonsumsi keduanya lebih banyak.

Baca juga: 7 Tanda-tanda Batu Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai

  • Dehidrasi

Pria cenderung minum lebih sedikit air daripada asupan harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar dua liter sehari.

Dikutip dari Mayo Clinic, batu ginjal sering kali tidak memiliki penyebab pasti dan tunggal, meskipun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya.

Batu ginjal terbentuk ketika urine Anda mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat dibandingkan dengan cairan dalam urin Anda yang dapat diencerkan.

Pada saat yang sama, urine Anda mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk terbentuknya batu ginjal.

Batu ginjal terdiri dari beberapa jenis. Mengetahui jenis batu ginjal yang Anda derita dapat membantu menentukan penyebab penyakit dan mungkin memberikan petunjuk tentang cara mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal lebih banyak.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Apa saja jenis batu ginjal?

Jenis batu ginjal antara lain:

  • Batu kalsium

Kebanyakan batu ginjal merupakan batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium oksalat.

Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati Anda atau diserap dari makanan Anda.

Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan coklat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

Faktor pola makan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus, dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urine.

Batu kalsium juga bisa terjadi dalam bentuk kalsium fosfat. Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal.

Ini mungkin juga terkait dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate (Topamax, Trokendi XR, Qudexy XR).

Batu berbasis kalsium dapat terbentuk ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi oksalat atau rendah kalsium dan tidak minum cukup cairan.

Baca juga: 4 Komplikasi Batu Ginjal yang Harus Diwasadai

  • Batu struvit

Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi bakteri saluran kemih.

Infeksi berulang dapat menyebabkan kalkulus staghorn, batu ginjal berukuran sangat besar yang biasanya perlu diangkat melalui pembedahan.

Batu ginjal jenis struvit dapat tumbuh dengan cepat hingga menjadi cukup besar, kadang-kadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.

  • Batu asam urat

Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, orang yang mengonsumsi makanan tinggi protein, dan orang yang menderita diabetes atau sindrom metabolik.

Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.

  • Batu sistin

Penyebab batu ginjal jenis ini terbentuk karena ada kelainan keturunan yang disebut sistinuria.

Kondisi tersebut yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki batu ginjal sampai batu tersebut berpindah dari ginjal ke ureter (saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih) dan menyebabkan rasa sakit.

Baca juga: 10 Manfaat Air Kelapa, untuk Meningkatkan Energi dan Cegah Batu Ginjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau