KOMPAS.com - Bagi sebagian anak sangat sulit untuk belajar membaca karena otaknya memproses bahasa tertulis secara berbeda.
Kondisi ini disebut disleksia. Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam membaca dan keterampilan terkait.
Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai pengertian, penyebab, dan gejala disleksia.
Baca juga: Mengenal Gejala Disleksia berdasarkan Rentang Usia
Mengutip Cleveland Clinic, penyakit disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang membuat tugas-tugas yang berhubungan dengan membaca dan berbahasa menjadi lebih sulit.
Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada cara otak memproses tulisan untuk Anda dapat memahaminya.
Kondisi ini biasanya merupakan masalah seumur hidup. Kebanyakan orang mengetahui sejak masa kanak-kanak bahwa dirinya menderita disleksia.
Disleksia termasuk dalam “gangguan belajar spesifik”, yang terdiri dari tiga subtipe utama, yaitu:
Para ahli memperkirakan penyakit ini memengaruhi sekitar 7 persen orang di seluruh dunia, tanpa memandang jenis kelamin dan ras.
Namun, banyak orang memiliki gejala yang tidak cukup parah untuk didiagnosis.
Sehingga, termasuk orang-orang dengan gejala umum tanpa diagnosis, disleksia dapat mempengaruhi hingga 20 persen orang di seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal Gejala Gangguan Belajar pada Anak Sedini Mungkin
Penyebab pasti disleksia belum jelas. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
Disleksia sangat bersifat genetik dan diturunkan dalam keluarga.
Seorang anak dengan salah satu orang tua penderita disleksia memiliki peluang 30-50 persen untuk mewarisi penyakit ini.
Jika Anda menderita disleksia, Anda mengalami neurodivergen. Itu berarti otak Anda terbentuk atau bekerja berbeda dari umumnya.
Infeksi, paparan racun, dan kejadian lainnya dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan kemungkinan berkembangnya disleksia di kemudian hari.