Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Disleksia, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 24/03/2024, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian anak sangat sulit untuk belajar membaca karena otaknya memproses bahasa tertulis secara berbeda.

Kondisi ini disebut disleksia. Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam membaca dan keterampilan terkait.

Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai pengertian, penyebab, dan gejala disleksia.

Baca juga: Mengenal Gejala Disleksia berdasarkan Rentang Usia

Apa yang dimaksud dengan disleksia?

Mengutip Cleveland Clinic, penyakit disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang membuat tugas-tugas yang berhubungan dengan membaca dan berbahasa menjadi lebih sulit.

Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada cara otak memproses tulisan untuk Anda dapat memahaminya.

Kondisi ini biasanya merupakan masalah seumur hidup. Kebanyakan orang mengetahui sejak masa kanak-kanak bahwa dirinya menderita disleksia.

Disleksia termasuk dalam “gangguan belajar spesifik”, yang terdiri dari tiga subtipe utama, yaitu:

  • Membaca (disleksia)
  • Menulis (disgrafia)
  • Matematika (diskalkulia)

Para ahli memperkirakan penyakit ini memengaruhi sekitar 7 persen orang di seluruh dunia, tanpa memandang jenis kelamin dan ras.

Namun, banyak orang memiliki gejala yang tidak cukup parah untuk didiagnosis.

Sehingga, termasuk orang-orang dengan gejala umum tanpa diagnosis, disleksia dapat mempengaruhi hingga 20 persen orang di seluruh dunia.

Baca juga: Mengenal Gejala Gangguan Belajar pada Anak Sedini Mungkin

Disleksia disebabkan oleh apa?

Penyebab pasti disleksia belum jelas. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:

  • Genetika

Disleksia sangat bersifat genetik dan diturunkan dalam keluarga.

Seorang anak dengan salah satu orang tua penderita disleksia memiliki peluang 30-50 persen untuk mewarisi penyakit ini.

  • Perbedaan perkembangan dan fungsi otak

Jika Anda menderita disleksia, Anda mengalami neurodivergen. Itu berarti otak Anda terbentuk atau bekerja berbeda dari umumnya.

  • Gangguan pada perkembangan dan fungsi otak

Infeksi, paparan racun, dan kejadian lainnya dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan kemungkinan berkembangnya disleksia di kemudian hari.

Namun dikutip dari NHS, disleksia tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang secara umum.

Anak-anak dan orang dewasa dengan semua kemampuan intelektual dapat terkena disleksia.

Baca juga: Gangguan Belajar pada Anak: Jenis, Penyebab, hingga Cara Menanganinya

Apa yang dirasakan anak disleksia?

Semakin dini seorang anak penderita disleksia didiagnosis, kemungkinan besar intervensi pendidikan akan semakin efektif.

Jadi, penting untuk mengenali gejala disleksia. Tanda-tanda disleksia biasanya terlihat ketika seorang anak mulai bersekolah dan mulai lebih fokus belajar membaca dan menulis.

Gejala disleksia bisa meliputi berikut:

  • Membaca dan menulis dengan sangat lambat
  • Mengacaukan urutan huruf dalam kata
  • Bingung dengan huruf yang terlihat serupa dan penulisan hurufnya salah (seperti "b" dan "d")
  • Memiliki ejaan yang buruk atau tidak konsisten
  • Memahami informasi ketika disampaikan secara lisan, tetapi mengalami kesulitan dengan informasi yang tertulis
  • Kesulitan mengasosiasikan suara dengan huruf atau bagian kata
  • Kesulitan mempelajari bagaimana suara bersatu
  • Mencampur posisi bunyi dalam sebuah kata

Namun, penderita disleksia sering kali memiliki keterampilan yang baik di bidang lain, seperti berpikir kreatif dan memecahkan masalah.

Jika anak Anda menderita disleksia, mereka mungkin memerlukan dukungan pendidikan tambahan dari sekolahnya.

Dengan dukungan yang tepat, biasanya tidak ada alasan anak Anda tidak dapat bersekolah di sekolah umum, meskipun sejumlah kecil anak dapat memperoleh manfaat dari bersekolah di sekolah spesialis.

Baca juga: 4 Tanda Penyakit Langka pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com