Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Resistensi Leptin, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 24/03/2024, 19:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Leptin bekerja dengan mengirimkan sinyal ke hipotalamus, dan penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas mengalami peningkatan peradangan di area ini, yang dapat mengganggu komunikasi hormon dengan otak.

Asam lemak juga dapat menyebabkan resistensi leptin.

Asam lemak merupakan komponen lemak yang banyak ditemukan pada makanan.

Beberapa di antaranya penting untuk nutrisi, tetapi beberapa asam lemak yang ditemukan dalam lemak jenuh (seperti palmitat) dapat menghambat respons otak terhadap leptin.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Akibat Obesitas yang Harus Diwaspdai

Apa saja gejala resistensi leptin?

Mengutip Ro.co, resistensi leptin menyebabkan banyak gejala yang berbeda, yang meliputi berikut:

  • Obesitas

Karena orang dengan resistensi leptin tidak merasa kenyang setelah makan dan tidak membakar kalori yang masuk.

  • Lemak perut

Orang yang resisten terhadap leptin mungkin secara spesifik memiliki lebih banyak lemak perut (lemak visceral).

Baca juga: Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...

  • Kelelahan

Orang dengan kadar leptin tinggi dan resistensi leptin sering kali merasa sangat lelah dan letih.

  • Nyeri

Tingginya kadar leptin pada orang dengan resistensi leptin dapat mmebuat seseorang lebih rentan mengalami nyeri.

Resistensi leptin dan peningkatan kadar leptin dapat membuat Anda lebih cenderung mendambakan junk food dan makanan manis yang tinggi lemak.

Demikian, gejala resistensi leptin yang bisa terjadi. Namun, mungkin sulit untuk mendiagnosis resistensi leptin karena tidak ada kriteria standar untuk diagnosis.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Obesitas yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com