KOMPAS.com - Resistensi leptin membuat Anda merasa lapar, makan lebih banyak, hingga menjadi penyebab obesitas.
Mengutip Cleveland Clinic, leptin adalah hormon yang dilepaskan oleh jaringan adiposa (lemak tubuh) yang membantu tubuh Anda mempertahankan berat badan normal dalam jangka panjang.
Caranya dengan membawa pesan terutama ke batang otak dan hipotalamus untuk mengatur rasa lapar dan keseimbangan energi.
Baca juga: Apa Dampak Obesitas pada Anak-anak? Ini Penjelasannya...
Leptin memberikan sensasi kelaparan saat lemak tubuh (jaringan adiposa) Anda menurun.
Sebaliknya, menyebabkan Anda merasakan sensasi kenyang saat tubuh sudah cukup memiliki lemak.
Namun, ada kasus di mana otak tidak merespons leptin seperti umumnya, yang disebut sebagai resistensi leptin.
Baca juga: Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui
Karena terus-menerus dirangsang oleh leptin, pada akhirnya Anda tidak merasakan sensasi kenyang.
Resistensi leptin mengakibatkan penurunan kemampuan leptin dalam menekan nafsu makan atau meningkatkan penggunaan energi tubuh.
Artikel ini akan menunjukkan tanda-tanda tubuh Anda mengalami resistensi agar Anda dapat lebih mewaspadainya.
Baca juga: Apa Dampak Obesitas pada Kesehatan? Ini Penjelasannya...
Menurut Cleveland Clinic, resistensi leptin mengakibatkan penurunan kemampuan leptin dalam menekan nafsu makan atau meningkatkan penggunaan energi tubuh.
Oleh karena itu, gejala resistensi leptin yang utama adalah rasa lapar yang terus-menerus dan peningkatan asupan makanan, meskipun tubuh memiliki jumlah lemak yang cukup atau berlebih.
Ada pun tanda-tanda resistensi leptin secara keseluruhan dapat meliputi berikut, seperti yang dikutip dari Ro.co:
Karena orang dengan resistensi leptin tidak merasa kenyang setelah makan dan tidak membakar kalori yang masuk, ini menyebabkan mereka mengalami penambahan berat badan dan obesitas.
Penyebab obesitas ini mungkin dimulai sejak masa kanak-kanak.
Baca juga: Macam-macam Komplikasi Obesitas Beserta Gejalanya
Orang yang resisten terhadap leptin mungkin secara spesifik memiliki lebih banyak lemak perut (lemak visceral).
Hal ini sangat berpengaruh dengan kesehatan, karena lemak visceral dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Orang dengan kadar leptin tinggi dan resistensi leptin sering kali merasa sangat lelah dan letih.
Orang dengan resistensi leptin mungkin kurang aktif secara fisik karena otak tidak merespons sinyal yang memerintahkannya untuk membakar kalori.
Baca juga: Usaha Intan Lawan Obesitas, dari BB 84 Kg Jadi 49 Kg
Tingginya kadar leptin pada orang dengan resistensi leptin dapat mmebuat seseorang lebih rentan mengalami nyeri, seperti fibromyalgia.
Fibromialgia atau fibromyalgia adalah penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri di sekujur tubuh, disertai rasa lelah dan gangguan tidur.
Resistensi leptin dan peningkatan kadar leptin dapat membuat Anda lebih cenderung mendambakan junk food dan makanan manis yang tinggi lemak.
Hal ini mungkin dimulai sejak masa kanak-kanak.
Namun, beberapa faktor dan kondisi lain dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda di atas, tidak hanya resistensi leptin.
Baca juga: 12 Penyebab Obesitas yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.