Berenang dalam lingkungan yang lembab dapat membantu mengurangi gejala asma.
Udara lembab di sekitar kolam renang dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran napas dan meningkatkan fungsi paru-paru.
Namun, hal ini perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter, pasalnya beberapa studi menyebutkan bawah kolam renang yang mengandung kaporit justru dapat memicu asma.
Berenang saat hamil membuat ibu lebih aktif bergerak. Hal ini dapat membuat otot dan sendi di tubuh ibu hamil menjadi lebih kuat.
Apabila rutin dilakukan, berenang saat hamil dapat membuat ibu hamil tidak mudah lelah, mengatasi pegal, hingga mengurangi bengkak-bengkak di kaki dan tangan.
Baca juga: 5 Olahraga yang Cocok untuk Penderita Obesitas Menurut Dokter
Manfaat olahraga renang lainnya adalah menurunkan berat badan. Diketahui bahwa berenang selama satu jam mampu membakar sekitar 400-700 kalori, tergantung pada intensitas renang yang dilakukan.
Bagi seseorang yang sedang dalam masa diet dan ingin menurunkan berat badan lebih cepat, maka bisa menjadikan renang sebagai pilihan olahraga rutin.
Selain itu, manfaat berenang bagi tubuh adalah mengurangi jaringan lemak di perut sehingga dapat membantu mengecilkan perut.
Salah satu manfaat terbesar berenang bagi pasien diabetes adalah membantu mengontrol tingkat gula darah.
Hal ini karena berenang bisa meningkatkan kesehatan seluruh tubuh dengan memperkuat sebagian besar otot dalam tubuh.
Baca juga: 4 Cara Cepat Menurunkan Gula Darah, Tak Hanya Minum Obat
Olahraga renang membuat tubuh lebih efisien ketika menyerap oksigen dan nutrisi pada sel otot. Ini juga alasan mengapa olahraga renang bisa menurunkan tingkat gula darah.
Bagi pasien diabetes yang seringkali mengalami kenaikan dan penurunan gula darah yang labil dan ekstrem, berenang akan membuat tubuh memiliki kontrol yang lebih baik pada tingkat gula darah.
Kurang tidur juga mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Rutin berenang ternyata bisa membantu memperbaiki kualitas tidur.
Informasi ini termuat dalam studi berjudul "Aerobic exercise improves self-reported sleep and quality of life in older adults with insomnia", yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine.