Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Inflamasi? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 04/04/2024, 04:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ketika Anda mengalami cedera tubuh Anda bisa mengalami kondisi yang dinamakan inflamasi atau peradangan.

Saat bakteri, virus, atau jamur menginfeksi, tubuh Anda juga akan mengalami inflamasi.

Dalam artikel ini akan menjelaskan tentang apa yang dimaksuk dengan inflamasi.

Baca juga: Tanda-tanda Inflamasi Tubuh yang Bisa Sebabkan Penyakit Kronis

Apa yang dimaksud dengan inflamasi?

Mengutip Cleveland Clinic, inflamasi adalah respons tubuh Anda terhadap penyakit, cedera, atau sesuatu yang tidak ada dalam tubuh Anda, meliputi kuman dan bahan kimia beracun.

Ini adalah proses normal dan penting yang memungkinkan tubuh Anda untuk pulih dari cedera atau penyakit.

Demam biasanya cara Anda mengetahui sistem inflamasi tubuh Anda bekerja dengan benar saat Anda sakit.

Baca juga: Bagaimana Inflamasi Memicu Penyakit Jantung dan Diabetes

Bagaimana proses inflamasi terjadi?

Proses inflamasi terjadi ketika mikroorganisme atau bahan kimia beracun mencoba memasuki tubuh Anda atau Anda sedang terluka, sistem kekebalan tubuh Anda mengirimkan responsnya.

Responsnya pertamanya adalah mengirimkan sel inflamasi dan sitokin (zat yang merangsang lebih banyak sel inflamasi) ke lokasi yang terjadi luka atau infeksi.

Sel-sel tersebut memulai respons peradangan untuk menjebak kuman atau racun dan mulai menyembuhkan jaringan yang terluka.

Peradangan dapat menyebabkan Anda tubuh nyeri, bengkak, atau warna kulit berubah.

Itu tanda-tanda inflamasi dan tubuh sedang berusaha menyembuhkan dirinya sendiri.

Inflamasi normal seharusnya ringan dan rasa sakitnya tidak terlalu parah.

Inflamasi yang terjadi pada jaringan sehat atau berlangsung terlalu lama dapat membahayakan Anda.

Di sini inflamasi dibagi dalam dua jenis, yaitu inflamasi akut dan kronis.

Baca juga: 9 Gejala Kanker Payudara Inflamasi dan Penyebabnya

Apa perbedaan inflamasi akut dan kronis?

Dikutip dari Harvard Health Publishing, inflamasi dapat bersifat jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis).

Ini adalah inflamasi yang umum terjadi. Inflamasi akut hilang dalam beberapa jam atau hari.

Kondisi yang terkait inflamasi akut, misalnya, cedera, infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, dan infeksi virus seperti flu atau pilek.

Ditandai dengan kemerahan, rasa hangat, bengkak, dan nyeri di sekitar jaringan dan persendian yang terjadi sebagai respons terhadap cedera.

Inflamasi kronis terjadi ketika peradangan menjadi terlalu tinggi dan berlangsung lama.

Sistem kekebalan terus memompa sel darah putih dan pembawa pesan kimia yang memperpanjang proses inflamasi.

Jika ini terjadi, sel darah putih mungkin akan menyerang jaringan dan organ sehat di sekitarnya.

Jika Anda memiliki kelebihan lemak perut (lemak visceral), sistem kekebalan tubuh bisa melihat sel-sel tersebut sebagai ancaman dan menyerangnya dengan sel darah putih.

Inflamasi kronis bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bahkan setelah pemicu pertamanya hilang.

Semakin lama Anda kelebihan berat badan, semakin lama tubuh Anda berada dalam kondisi peradangan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa inflamasi kronis berhubungan dengan penyakit jantung, diabetes, kanker, radang sendi, dan penyakit usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Baca juga: Rekomendasi Pola Makan Sehat untuk Cegah Inflamasi Berlebihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Health
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau