Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Pendarahan, Ini Tanda Bahaya Persalinan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 25/04/2024, 05:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Setelah menunggu kehamilan selama hampir 10 bulan, pasangan suami istri umumnya ingin diberi kelancaran pada proses melahirkan. Itu sebabnya, penting pula memahami macam-macam tanda bahaya persalinan.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Agustina Nurmala, Sp.OG menjelaskan tanda bahaya persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.

Baca juga: 15 Manfaat Madu untuk Ibu Hamil, Bantu Lancarkan Persalinan

Tanda bahaya persalinan yang pertama yaitu adanya pendarahan Pendarahan bisa memicu anemia yang memicu syok dan kematian pada ibu dan bayi.

Kemudian, Agustina menyebut bahwa tali pusat bayi yang menyembul keluar sebelum penurunan kepala juga teemasuk kondisi yang perlu diwaspadai selama proses melahirkan.

Tanda bahaya persalinan lainnya yaitu ibu terllihat lemas serta indikasi bahwa persalinan bisa tidak berjalan mulus karena ibu terlalu lemah untuk mengejan, dan juga bagi ibu dengan riwayat kejang.

“Jika Ibu sudah pusing, pandangan kabur, nyeri dada dengan riwayat hipertensi, itu adalah tanda-tanda akan kejang jadi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata dokter Agustina, dikutip dari Antara, Rabu (24/4/2024).

Ibu hamil juga harus selalu memantau kondisi air ketuban hingga menjelang melahirkan. Idealnya air ketuban berwarna jernih.

Apabila warna air ketuban berubah menjadi keruh atau kehijauan, ibu hamil perlu mendapat pertolongan medis segera di rumah sakit.

Agustina juga menambahkan jika ada nyeri di area perut, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat agar bisa diantisipasi nyeri perut karena akan melahirkan atau ada bahaya lain yang mengancam, baik ibu maupun janin.

Baca juga: Berhubungan Seks untuk Mendorong Persalinan, Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali?

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus mempersiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Ibu hamil dan pasangannya perlu memastikan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik bersalin atau rumah sakit.

Pastikan juga transportasi sudah dipersiapkan agar bisa langsung pergi ke tempat bersalin saat sudah mulai kontraksi.

“Persiapkan biaya, bikin BPJS ataupun asuransi yang lain sehingga ibu bersalin tidak kesulitan dalam pembiayaan, yang dipersiapkan lainnya pendonor darah jika diperlukan,” lanjut Agustina.

Penting pula mempertimbangkan pendonor darah yang mungkin diperlukan jika sewaktu-waktu ibu dalam proses persalinan kehabisan banyak darah. Pendonor biasanya dipersiapkan dari keluarga dengan golongan darah yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau