KOMPAS.com - Sakit perut sebelah kiri sangat umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja.
Sakit perut di bagian kiri bawah biasanya berhubungan dengan masalah saluran pencernaan.
Mengingat perut bagian kiri merupakan lokasi berkumpulnya organ penting, seperti ginjal kiri, pankreas, usus besar (kolon), limpa, sebagian kecil lambung, kelenjar adrenal dan bagian kiri hati.
Pada perempuan, area ini juga merupakan lokasi bagi ovarium sebelah kiri.
Kondisi ini menyebabkan gejala, seperti nyeri, rasa tidak nyaman yang intens, dan kekakuan pada bagian perut kiri bawah. Pada wanita, sakit perut sebelah kiri bawah kerap terjadi.
Mari kenali lebih jauh apa penyebab sakit perut sebelah kiri melalui penjelasan berikut ini.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Haid
Melansir Healthline, berikut ini penyebab dari sakit perut bawah sebelah kiri yang dialami oleh wanita:
Kram biasanya terjadi sebelum dan selama periode menstruasi. Meskipun rasa sakit dapat berkisar dari gangguan kecil hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi kram selama menstruasi biasanya tidak serius.
Namun, segera periksakan ke rumah sakit ketika mengalami beberapa gejala seperti kram yang mengganggu aktivitas harian, gejala yang bertambah buruk seiring waktu, telah berusia lebih dari 25 tahun dan kram mulai bertambah parah.
Penyebab sakit perut sebelah kiri pada wanita juga bisa disebabkan oleh endometriosis.
Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim mengalami pertumbuhan di bagian tubuh lainnya.
Jika jaringan ini tumbuh di tempat yang salah, Anda akan mengalami gejala tidak nyaman seperti sakit perut bagian bawah belakang, nyeri saat menstruasi, hingga demam.
Baca juga: Apakah Air Kelapa Bisa Meredakan Sakit Perut? Berikut Penjelasannya…
Bahkan, beberapa penderita endometriosis juga mengalami kesulitan untuk hamil.
Endometriosis paling sering menyerang wanita dengan rentan usia antara 24 hingga 40 tahun.
Namun, kondisi ini juga berpotensi seseorang di masa remaja. Banyak orang merasa gejala endometriosis berkurang setelah menopause.
Hingga saat ini, penyebab terjadinya endometriosis masih belum diketahui dengan pasti.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau daging yang terbentuk di dalam salah satu atau kedua ovarium.
Ovarium merupakan organ dalam sistem reproduksi yang menampung sel telur dan memproduksi hormon seperti estrogen dan progesteron.
Baca juga: Kista Ovarium Apakah Berbahaya? Berikut Penjelasannya…
Kista terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi normal wanita.
Jika kista berukuran besar dan berpotensi ganas, kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit pada perut yang perlu diwaspadai.
Namun, ada juga beberapa jenis kista ovarium yang sebagian besarnya tidak berbahaya ataupun menimbulkan rasa sakit.
Dokter mungkin memberikan obat yang mengandung hormon seperti pil KB untuk menghentikan ovulasi dan mencegah pembentukan kista.
Namun, bila kista ovarium menimbulkan gejala semakin parah karena ukurannya membesar, Anda memerlukan operasi pengangkatan.
Jenis operasi kista ovarium tergantung pada ukuran kista dan tampilannya ketika USG.
Baca juga: Apakah Penderita Kista Ovarium Bisa Hamil? Simak Penjelasan Berikut...
Pada kasus kista ovarium yang besar, ia bisa menyebabkan ovarium berubah posisi dalam tubuh wanita.
Hal ini meningkatkan risiko torsi ovarium, yakni puntiran ovarium yang menyakitkan yang dapat memotong suplai darah.
Saluran tuba juga dapat terpengaruh akibat kondisi ini. Torsi ovarium mungkin terjadi pada kehamilan atau penggunaan hormon untuk meningkatkan ovulasi.
Torsi ovarium cenderung jarang terjadi dan biasanya membutuhkan waktu lama agar gejalanya bisa berkembang.
Pembedahan adalah cara yang disarankan untuk mengatasinya.
Baca juga: 18 Penyebab Sakit Perut sampai ke Punggung dan Cara Mengatasinya
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika hasil pembuahan menempel di luar rahim.
Dengan kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya sendiri sebelum mencapai rahim.
Ini biasanya terjadi di dalam tuba falopi yang menghubungkan ovarium ke uterus. Wanita mungkin mengalami gejala atau tidak sama sekali saat mengalami kehamilan ektopik.
Selain sakit perut, gejalanya yaitu menstruasi yang terlewat dan tanda-tanda kehamilan lainnya; pendarahan pada vagina, tidak nyaman dengan buang air kecil atau buang air besar, dan nyeri bahu di ujung.
Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium.
Biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia dan gonore, tetapi jenis infeksi lain juga menyebabkan PID. Wanita mungkin tidak mengalami atau mengalami sedikit gejala.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Penyakit Radang Panggul yang Harus Diwaspadai
Selain sakit perut bawah sebelah kiri, gejalanya yaitu demam, keputihan dengan bau tidak sedap, rasa sakit atau pendarahan saat berhubungan seks, sensasi terbakar dengan buang air kecil, dan perdarahan di antara periode.
Sakit perut sebelah kiri yang tidak serius biasanya akan hilang dengan sendirinya meski tanpa pengobatan khusus. Anda dapat melakukan beberapa upaya berikut ini untuk meringankan gejala nyeri perut.
Apabila gejala sakit perut sebelah kiri pada wanita tidak kunjung membaik, bahkan setelah menerapkan beberapa cara di atas, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan secara tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.