Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Negatif Gaya Hidup Sedentari? Berikut Ulasannya...

Kompas.com - 16/05/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gaya hidup sedentari bisa menyebabkan dampak negatif yang serius pada hidup kita.

Untuk diketahui bahwa gaya hidup sedentari terjadi ketika seseorang menghabiskan waktu enam jam atau lebih hanya dengan duduk atau berbaring (tidak banyak bergerak) baik di tempat kerja, di rumah atau di perjalanan/transportasi, seperti yang dikutip dari Health Partners.

Namun, waktu untuk tidur malam tidak termasuk dalam hitungan.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat di Usia 40 Tahun Berpotensi Memperpanjang Umur

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gaya hidup sedentari bisa menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia.

Pasalnya, sekitar dua juga kematian terjadi setiap tahun akibat kurangnya aktivitas fisik.

Itu karena gaya hidup sedentari meningkatkan semua penyebab kematian, melipatgandakan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas, serta meningkatkan risiko kanker usus besar, tekanan darah tinggi, osteoporosis, kelainan lipid, depresi, dan kecemasan.

Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut ulasan tentang dampak buruk dari gaya hidup sedentari.

Baca juga: Studi: Gaya Hidup Sedentari Sejak Kecil Bahaya untuk Jantung

Dampak negatif gaya hidup sedentari

Mengutip Health Partners, gaya hidup tidak banyak bergerak dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius yang berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang.

Berikut macam dampak negatif tersebut:

  • Gangguan pembuluh darah

Jika Anda kurang bergerak, darah mengalir lebih lambat, yang dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah.

Itu termasuk varises dan telangiektasia (spider veins), yang bisa menjadi tanda awal bahwa pembuluh darah Anda kesulitan mendorong darah dari kaki kembali ke jantung. Kondisi ini disebut sebagai insufisiensi vena kronis.

Jika Anda memiliki tingkat aktivitas yang rendah, kemungkinan besar Anda juga mengalami penggumpalan darah (trombosis) di salah satu pembuluh darah Anda.

Trombosis vena dalam bisa mengancam jiwa jika bekuan darah berpindah ke paru-paru dan menghalangi aliran darah Anda.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Gaya Hidup Sedentari? Berikut Dampaknya...

  • Penyakit jantung

Kebiasan kurang aktivitas fisik yang cukup, sangat berisiko menyebabkan penyakit jantung.

Hal ini dapat mencakup kardiomiopati, yang memengaruhi cara jantung memompa darah; dan penyakit arteri koroner, dimana aliran darah kaya oksigen ke jantung berkurang.

Sebenarnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Namun, dampak negatif dari gaya hidup sedentari merupakan faktor terbesarnya.

  • Kolesterol tinggi

Kolesterol (zat seperti lemak) dapat dipengaruhi juga oleh perilaku sedentari.

Perilaku ini bisa menyebabkan Anda memiliki kolesterol tinggi, di mana dalam aliran darah kolesterol jahat (lipoprotein densitas rendah/LDL) terlalu banyak dan tidak cukup mengandung kolesterol baik (lipoprotein densitas tinggi/HDL).

Kolesterol tinggi kemudian berpotensi menyebabkan pengerasan arteri, masalah pembuluh darah, dan banyak lagi.

Baca juga: 10 Dampak Gaya Hidup Sedentari yang Mengancam Manusia Modern

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika darah mendorong terlalu kuat ke seluruh tubuh, sehingga membuat jantung bekerja terlalu keras.

Jika jantung kamu bekerja terlalu keras, hal itu dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah.

Menjadi lebih aktif mungkin merupakan cara mudah untuk menjaga tekanan darah Anda pada tingkat yang seharusnya.

  • Diabetes

Tidak banyak bergerak dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan pada tubuh Anda. Hal ini dapat mengakibatkan resistensi insulin dan berpotensi menjadi diabetes tipe 2.

Mengutip Mens Health, sebuah studi 2020 menunjukkan bahwa kadar gula darah kamu bisa meningkat, jika Anda terlalu lama duduk di kursi, bahkan jika berat badan kamu normal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk dan meluangkan waktu istirahat untuk bergerak dapat bermanfaat dalam meningkatkan regulasi gula darah pada diabetes tipe 2.

  • Obesitas

Perilaku sedentari berarti lebih sedikit bergerak, sehingga lebih sedikit kalori yang dibakar.

Orang dewasa dan remaja disarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 2,5 jam per minggu untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya satu dari lima orang yang berolahraga sebagaimana mestinya.

Hal ini dapat mengakibatkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan dan berpotensi menjadi obesitas.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Gaya Hidup Sedentari Sudah Memengaruhimu

  • Jenis kanker tertentu

Perilaku tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko terkena kanker endometrium, ovarium, dan kanker lainnya.

Makalah ulasan 2021 menemukan bahwa gaya hidup sedentari secara signifikan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.

Diperkirakan 30 hingga 40 persen kanker dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup termasuk peningkatan aktivitas fisik.

Gaya hidup ini telah dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan penelitian besar secara konsisten menunjukkan bahwa kadar lemak tubuh yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker.

Peradangan lokal kronis akibat lemak ini dapat menyebabkan kerusakan DNA penyebab kanker seiring berjalannya waktu, menurut National Cancer Institute.

  • Stres, kecemasan, dan depresi

Jika Anda tidak banyak bergerak, otak melepaskan serotonin, yang merupakan bahan kimia peningkat suasana hati di otak Anda.

Tanpa aktivitas fisik, lebih sedikit serotonin yang dilepaskan, akan menyebabkan rendahnya perasaan positif dan motivasi dalam diri.

Hal-hal tersebut bisa membuat kesehatan mental Anda sulit untuk dikelola dengan baik.

Menurut WHO, 60 hingga 85 persen orang di dunia (baik dari negara maju maupun berkembang) ini memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Artinya, banyak orang yang berisiko mengalami dampak negatif gaya hidup sedentari.

Itu menjadikan gaya hidup sedentari salah satu masalah kesehatan masyarakat yang lebih serius, tetapi belum ditangani secara memadai di zaman kita.

Diperkirakan hampir dua pertiga anak-anak di dunia juga kurang aktif, sehingga berdampak serius pada kesehatan mereka di masa depan.

Memiliki aktivitas yang aktif secara fisik bisa mencegah berbagai penyakit dan kecacatan sebagai dampak negatif gaya sedentari yang telah dijabarkan di atas.

Baca juga: Apa Itu Perilaku Sedentari? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau