KOMPAS.com - Minum urine dapat memberikan dampak buruk daripada manfaat.
Mengutip Healthline, minum air kencing dipraktikan sejak ribuan tahun lalu.
Dalam laporan kebudayaan kuno yang berasal dari zaman Romawi, Yunani, dan Mesir menunjukkan bahwa minum urine digunakan untuk mengobati berbagai hal, seperti mengatasi jerawat bahkan kanker.
Baca juga: Apakah Minum Urine Ada Manfaatnya untuk Kesehatan? Ini Ulasannya...
Saat ini, praktik minum air kencing dikenal sebagai terapi urine, urophagia, atau uroterapi.
Beberapa pihak yang mendukung pengobatan alami di zaman modern ini, masih ada yang meyakini bahwa ada manfaat minum urine untuk kesehatan, terutama air seni di pagi hari setelah bangun tidur.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim manfaat minum urine untuk kesehatan.
Justru terdapat penelitian menunjukkan bahwa praktik ini dapat memasukkan bakteri, racun, dan zat berbahaya lainnya ke dalam darah Anda, yang nantinya bisa memberi tekanan pada ginjal.
Simak terus artikel ini untuk mengetahui efek samping minum urine terhadap kesehatan tubuh.
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Aman untuk Menahan Kencing? Ini Ulasannya...
Perlu diketahui bahwa urine tersusun dari air dan produk limbah yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh Anda.
Ginjal yang bekerja sebagai penyaring, berusaha menyingkirkan kelebihan air dan produk samping seluler dari aliran darah.
Itu semua dikirim ke kandung kemih sebagai urine yang siap dikeluarkan saat Anda kencing.
Di dalamnya terkandung natrium, amonia, dan produk sampingan, selain air.
Jadi bukannya manfaat yang bisa Anda dapat dari minum urine, justru kemungkinan besar hanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda.
Baca juga: Apa Sering Menahan Kencing Berakibat Penyakit Ginjal? Ini Ulasannya...
Dikutip dari WebMD, berikut beberapa efek samping minum urine yang bisa membahayakan kesehatan:
Alasan paling populer untuk minum air kencing di film adalah untuk mencegah dehidrasi saat terdampar di laut atau gurun.