Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Cukup dan Banyak Gerak untuk Cegah Batu Ginjal

Kompas.com - 06/06/2024, 13:46 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Penyakit batu ginjal umumnya menyerang orang berusia 30 hingga 60 tahun.

Spesialis Urologi dari RS Siloam ASRI Jakarta, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K) menjelaskan, batu ginjal bisa terjadi karena kepekatan urine di dalam ginjal akibat kurang mengonsumsi cairan.

“Penyebab pasti batu ginjal karena urine yang pekat, itu disebabkan karena kurangnya minum air. Selain itu, makin obesitas makin mungkin kena batu ginjal, karena orang obesitas kurang gerak akibatnya semakin menumpuk batunya,” ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Selain itu, batu ginjal juga disebabkan karena pola makan tidak sehat, berat badan berlebih, beberapa kondisi medis, serta suplemen dan obat-obatan.

Dijelaskan oleh Prof. Nur Rasyid, konsumsi air putih yang cukup dan banyak bergerak adalah cara terbaik untuk mencegah batu ginjal.

Baca juga: 7 Penyebab Batu Ginjal pada Wanita, Termasuk Faktor Makanan

Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K)Rini Agustin Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K)
“Paling penting untuk cegah batu ginjal adalah minum cukup, sehingga kencing 2,5 liter sehari. Idealnya secara umum dengan aktivitas biasa, minum air 2,5 sampai 3 liter cukup,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pada orang yang jarang melakukan aktivitas fisik atau kebanyakan duduk biasanya juga kurang minum sehingga risiko terbentuknya batu ginjal makin besar.

Dengan banyak bergerak, batu pada ginjal yang berukuran kecil akan bisa turun dan jatuh sehingga tidak menumpuk.

“Kalau dia duduk saja nggak mau gerak, selain batunya nggak mau jatuh, berat badannya pun nambah. Jadi kalau dibandingkan antara kelompok dengan berat badan dan obesitas, frekuensi terjadinya batu ginjal lebih tinggi pada obesitas,” jelasnya.

Baca juga: Pengobatan Terkini Hancurkan Batu Ginjal Berbagai Ukuran

Pengobatan batu ginjal

Jika seseorang memiliki batu ginjal yang berukuran kurang dari dua milimeter, dokter akan memberikan obat yang dapat melebarkan saluran urine agar batu bisa keluar.

“Batu dua milimeter kasih obat saja untuk melebarkan saluran, biasanya obat prostat. Setelah 2 minggu sudah normal, biasanya CT Scan sangat menolong apabila dilakukan akurat dan baik,” katanya.

Guru Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan banyak masyarakat yang juga tidak sadar memiliki batu ginjal karena tidak menimbulkan gejala khusus.

“Gejala batu ginjal akan dirasakan apabila menyumbat saluran kemih, gejala yang dirasakan biasanya nyeri, pegal-pegal, urine berwarna merah atau keruh, lalu muntah,” ujarnya.

Karena gejala yang cukup mengganggu tersebut, biasanya pasien baru memeriksakan diri. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya memeriksakan kesehatan ginjal dengan check up rutin beserta USG ginjal untuk deteksi dini batu ginjal yang lebih parah.

“Minum cukup, olahraga, mengurangi berat badan, hidup sehat. Apapun yang kita makan jangan berlebih sehingga zat-zat pembentuk batu tidak berlebihan di badan kita, lebih penting minum air yang cukup sehingga kencing 2,5 liter,” tuturnya.

Baca juga: Kenapa Minum Segelas Air Putih Setelah Bangun Tidur Penting?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau