KOMPAS.com - Asam urat bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih mungkin diderita orang-orang yang memiliki faktor risiko.
Mengutip Cleveland Clinic, asam urat adalah suatu bentuk radang sendi yang menyebabkan nyeri dan bengkak pada persendian Anda.
Gejala asam urat datang dan pergi (berulang) dalam episode yang disebut flare atau serangan asam urat.
Baca juga: Apakah Anda Menderita Asam Urat? Ini Ciri-cirinya...
Serangan asam urat sangat menyakitkan dan bisa terjadi secara tiba-tiba, sering kali dalam semalam.
Gejala asam urat, meliputi rasa sakit yang luar biasa, pembengkakan, dan kekakuan sendi.
Penyakit ini paling sering menyerang sendi jempol kaki. Namun, bisa juga terjadi di sendi lutut, pergelangan kaki, telapak kaki, siku, telapak tangan, dan pergelangan tangan.
Penyakit radang sendi ini terjadi ketika ada penumpukan asam urat di tubuh Anda.
Untuk tahu siapa yang berisiko menderita penyakit ini, baca terus artikel ini yang akan mengulasnya.
Baca juga: Apakah Buah Mangga Meningkatkan Kadar Asam Urat?
Orang-orang yang mungkin mengalami penyakit radang sendi ini adalah mereka yang memiliki faktor risikonya.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut faktor risiko asam urat:
Makan terlalu banyak daging merah dan kerang serta minum minuman yang mengandung pemanis (fruktosa) meningkatkan risiko asam urat.
Konsumsi alkohol, terutama bir, juga meningkatkan risiko asam urat.
Jika Anda kelebihan berat badan, tubuh Anda memproduksi lebih banyak asam urat dan ginjal Anda akan lebih sulit menghilangkan asam urat.
Baca juga: 7 Buah Pilihan untuk Penderita Asam Urat Buka Puasa
Penyakit dan kondisi tertentu meningkatkan risiko asam urat. Ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, serta penyakit jantung dan ginjal.
Aspirin dosis rendah dan beberapa obat yang digunakan untuk mengendalikan hipertensi (seperti diuretik thiazide, ACE inhibitor, dan beta blocker) juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
Begitu juga dengan penggunaan obat imunosupresan, yang diresepkan untuk orang yang telah menjalani transplantasi organ.
Jika anggota keluarga Anda yang lain menderita asam urat, kemungkinan besar Anda bisa terkena penyakit tersebut.
Baca juga: 6 Makanan Buka Puasa untuk Penderita Asam Urat
Asam urat lebih sering terjadi pada pria, terutama karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.
Namun, setelah menopause, kadar asam urat pada wanita mendekati kadar pria.
Pria juga lebih mungkin terkena asam urat lebih awal, biasanya antara usia 30 dan 50 tahun. Sedangkan, wanita umumnya mengalami tanda dan gejala asam urat setelah menopause.
Mengalami operasi atau trauma baru-baru ini terkadang dapat memicu serangan asam urat. Pada beberapa orang, menerima vaksinasi dapat memicu serangan asam urat.
Dokter akan mendiagnosis asam urat dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala Anda dan memeriksa sendi yang terkena.
Dokter juga mungkin menggunakan beberapa tes pencitraan untuk mengambil gambar sendi Anda yang terkena.
Tes-tes ini juga dapat menunjukkan apakah asam urat telah menyebabkan perubahan pada persendian Anda.
Baca juga: 6 Obat Asam Urat dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.