KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, daun kratom (Mitragyna speciosa) memang terdengar asing. Namun, tanaman ini ternyata banyak ditemukan di Kalimantan dan digunakan secara tradisional. Lantas, apa manfaat daun kratom?
Khasiat kratom antara lain sebagai sumber kekuatan atau energi dan memiliki sifat analgesik untuk meredakan nyeri.
Untuk lebih jelasnya, simak manfaat daun kratom dan potensi efek sampingnya berikut.
Baca juga: Rebusan Daun Apa untuk Sakit Tenggorokan? Ini Penjelasannya...
Daun kratom atau disebut dengan purik sejatinya adalah tanaman yang masuk dalam family kopi. Tanaman ini tumbuh secara endemik di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Dikutip dari WebMD, daun kratom umumnya dikeringkan dan digunakan untuk membuat minuman herbal (seperti teh) atau dihaluskan dan dijadikan bahan pembuatan suplemen kesehatan.
Kratom mengandung senyawa alkaloid yang bermanfaat, antara lain mitragynine, 7-hydroxymitragynine, dan speciociliatine.
Berikut potensi manfaat daun kratom bagi kesehatan yang perlu diketahui:
Manfaat kratom yang pertama yaitu meredakan nyeri kronis dengan menempel pada reseptor opioid.
Manfaat ini diperoleh dari senyawa pada kratom yaitu 7-hydroxymitragynine yang diklaim 13 kali lebih kuat dibanding morfin.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengonsumsi Daun Salam untuk Kesehatan?
Khasiat kratom selanjutnya yaitu meningkatkan mood atau suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kratom bisa dijadikan pengobatan yang efektif untuk mengatasi kecanduan opioid.
Kratom juga digunakan dalam meringankan keluhan yang muncul akibat penarikan morfin dan etanol. Selain itu, kratom berpotensi sebagai antidepresan.
Penelitian menunjukkan nadanya potensi kratom untuk mencegah berat badan berlebihan.
Studi yang melibatkan tikus tersebut menunjukkan suplementasi kratom menekan rasa lapar dengan menghambat hipotalamus atau bagian otak yang bertanggung jawab atas nafsu makan dan mengidam.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk melihat apakah kratom memiliki efek serupa.
Baca juga: Apa Manfaat Minum Air Rebusan Serai Setiap Hari? Berikut 13 Daftarnya
Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan kratom memiliki risiko atau efek samping bagi tubuh.
Sebuah jurnal sains yang diterbitkan Dovepress pada 2019 menyatakan bahwa stimulan yang terkandung pada kratom memiliki efek mirip opioid dan mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan pada beberapa orang.
Konsumsi kratom jangka panjang atau secara berlebihan juga mengakibatkan kondisi, seperti:
Dalam dosis tinggi kratom juga memicu kondisi serius, termasuk gagal hati akut, cedera ginjal, kerusakan pada otot jantung, cedera paru, susah napas, gangguan kognitif, kejang, dan koma.
Di Indonesia sendiri, Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2019 mendukung Komite Nasional Perubahan Penggolongan Narkotika dan Psikotropika yang mengklasifikasikan kratom sebagai narkotika golongan I.
Namun, baru-baru ini daun kratom ramai dibahas, menyusul rencana legalisasi tanaman kratom baru disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan Indonesia akan mengawal proses legalisasi tanaman kratom. Menurut BPOM, uji coba baru dilakukan sampai in vivo pada hewan coba.
Baca juga: Apa Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan? Berikut 10 Daftarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.