Risiko tersebut jauh lebih rendah daripada peluang satu banding 1.000 untuk serangan jantung mendadak di seluruh populasi Amerika Serikat (AS).
Kendati demikian, kasus henti jantung mendadak di kalangan atlet muda memang mengejutkan. Hal itu mengingat usia dan tingkat kebugaran yang tinggi, yang umumnya berkorelasi dengan kesehatan jantung yang baik.
Untuk diketahui bahwa henti jantung adalah kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak karena gangguan fungsi sistem kelistrikannya.
Ketika jantung berhenti, darah tidak terpompa, aliran darah ke otak dan organ vital terputus.
Gejala henti jantung meliputi tidak adanya denyut nadi, berhenti bernapas, dan kehilangan kesadaran.
Henti jantung mendadak dapat menyebabkan kerusakan otak dan organ atau kematian dalam hitungan menit.
Baca juga: 4 Komplikasi Henti Jantung Beserta Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.