Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

Kompas.com - 04/07/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. Bobby Arfhan Anwar SpJP(K) mengatakan bahwa henti jantung mendadak sebenarnya bisa dicegah.

"Apakah kasus henti jantung pada atlet bisa dicegah? Jawabannya bisa, dengan melakukan medical check up," kata Bobby seperti yang dikutip Kompas.com dari video ulasannya yang diunggah di Instagram pada Selasa (2/7/2024).

Bobby melanjutkan, pemeriksaan medis yang bisa dilakukan para atlet untuk mencegah henti jantung di antaranya, yaitu tes elektrokardiografi, treadmill test, serta USG jantung.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Mengalami Henti Jantung? Ini Penjelasannya...

Pemeriksaan tersebut, kata Bobby, bisa dilakukan saat atlet akan mengikuti olahraga kompetitif.

"Atau jika atlet merasakan keluhan jantung berdebar-debar, rasa tidak nyaman pada dada, atau rasa mau pingsan saat latihan," ujar konsultan kardiologi intervensi ini.

Bagi atlet yang sudah pernah mengalami episode henti jantung, biasanya akan dilakukan pemasangan implantable cardioverter defibrillator atau ICD agar serangan penyakit tersebut tidak berulang.

"Alat ini bisa mendeteksi jika timbul gangguan irama jantung berat, dan secara otomatis akan melakukan kejut listrik dari dalam tubuh pasien, sehingga henti jantung bisa dicegah," terangnya.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Henti Jantung yang Tepat Menurut Dokter

Menjaga gaya hidup sehat juga bisa menjadi cara mencegah henti jantung dengan mengatasi faktor risikonya.

Mengutip Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko mengalami henti jantung, yaitu kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Sehingga, bagian dari gaya hidup sehat yang menjadi cara lain untuk mencegah henti jantung, meliputi berikut:

  • Menghindari produk tembakau
  • Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung
  • menjaga berat badan yang sehat
  • Melatih fisik secara bertahap setiap hari

Baca juga: Kata Dokter Tentang Penyebab Henti Jantung pada Atlet Muda

Kasus henti jantung mendadak pada atlet belum lama ini menjadi perhatian setelah pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie meninggal karena serangan penyakit tersebut pada Minggu (30/6/2024), ketika bertanding melawan Jepang di Asia Junior Championships (AJC) di Yogyakarta.

Zhang Zhi Jie adalah atlet muda kelahiran 30 Januari 2007. Kematiannya terjadi saat ia baru berusia 17 tahun.

Kejadian henti jantung mendadak pada atlet muda sebenarnya bukan hal baru.

Dikutip dari UC Health, henti jantung mendadak atau disebut sudden cardiac arrest merupakan penyebab utama kematian terkait atlet muda yang mengikuti olahraga kompetitif.

Ahli bedah jantung di UC Health University of Colorado Hospital Dr. Muhammad Aftab menggambarkan, kira-kira satu dari 50.000 hingga satu dari 80.000 atlet muda akan meninggal setiap tahun akibat henti jantung mendadak.

Baca juga: Kenali Henti Jantung yang Akibatkan Pebulu Tangkis China Meninggal

Risiko tersebut jauh lebih rendah daripada peluang satu banding 1.000 untuk serangan jantung mendadak di seluruh populasi Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, kasus henti jantung mendadak di kalangan atlet muda memang mengejutkan. Hal itu mengingat usia dan tingkat kebugaran yang tinggi, yang umumnya berkorelasi dengan kesehatan jantung yang baik.

Untuk diketahui bahwa henti jantung adalah kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak karena gangguan fungsi sistem kelistrikannya.

Ketika jantung berhenti, darah tidak terpompa, aliran darah ke otak dan organ vital terputus.

Gejala henti jantung meliputi tidak adanya denyut nadi, berhenti bernapas, dan kehilangan kesadaran.

Henti jantung mendadak dapat menyebabkan kerusakan otak dan organ atau kematian dalam hitungan menit.

Baca juga: 4 Komplikasi Henti Jantung Beserta Gejalanya yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau