KOMPAS.com - Makan ikan mentah memiliki sejumlah risiko kesehatan karena parasit, bakteri, dan polutan yang mungkin terkandung di dalamnya.
Mengutip Healthline, ada beberapa alasan praktis mengapa orang memasak ikan sebelum memakannya.
Salah satu alasan yang terpenting adalah untuk membunuh bakteri dan parasit di dalamnya yang dapat menyebabkan penyakit.
Untuk mencegah penyakit bawaan makanan secara pasti, Anda harus memasak ikan hingga suhu internal minimal 145 Fahrenheit (62,77 Celcius), seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Sementara, apa saja risiko kesehatan yang ada dari makan ikan mentah? Hal itu akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca juga: Apakah Makan Ikan Mentah Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya...
Dikutip dari Very Well Health, ada beberapa jenis penyakit menular yang dapat terjadi akibat makan ikan mentah.
Ikan mentah bisa disajikan dalam berbagai bentuk, seperti sushi, sashimi, poke, caviche, dan koi pla.
Berikut risiko kesehatan makan ikan mentah tersebut:
Penyakit anisakis adalah penyeakit zoonosis yang disebabkan oleh larva nematoda Anisakis.
Anisakis simplex (cacing herring) adalah parasit ikan yang sering ditemukan pada ikan salmon Pasifik, monkfish, herring, haddock, flounder, dan fluke.
Menelan cacing kecil ini dapat menyebabkan sakit perut yang parah, mual, dan muntah dalam beberapa jam setelah makan.
Lebih parah lagi, jika cacing tidak dikeluarkan melalui batuk atau muntahan, cacing dapat masuk ke dalam dinding usus.
Hal ini dapat menyebabkan respons peradangan di usus. Cacing yang mati bisa dikeluarkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin perlu mengeluarkannya untuk mengurangi rasa sakit.
Anisakiasis dapat dibunuh dengan membekukan ikan pada suhu minus empat derajat atau membekukannya dengan cepat pada suhu minus 31 derajat.
Spesies bakteri Vibrio parahaemolyticus dikaitkan dengan makan ikan dan kerang mentah atau setengah matang, terutama tiram.
Infeksi bakteri vibrio tersebut dapat menyebabkan gejala seperti diare (termasuk diare berdarah), kram perut, mual, muntah, sakit kepala, demam, dan menggigil.
Infeksi ini dapat menjadi parah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga: Suplemen Ikan Gabus Bantu Atasi Stunting
Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes.
Bakteri ini dapat ditemukan dalam makanan laut mentah, susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran seperti kecambah mentah, dan makanan lainnya.
Listeriosis dapat membuat penderitanya mengalami gejala ringan, seperti sakit perut dan diare.
Selain itu, penyakit ini bisa juga mengakibatkan demam dan menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, hal itu dapat menyebabkan meningitis, yaitu peradangan pada selaput dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Orang yang menderita meningitis mengalami gejala serius, seperti leher kaku dan kebingungan.
Listeria juga dapat menyebabkan meningoensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak dan selaput di sekitar otak.
Infeksi sistem saraf paling sering terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah dan orang lanjut usia.
Jika Anda hamil, listeriosis dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.
Infeksi Salmonella disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica. Gejala infeksi salmonella, meliputi diare, demam, dan kram perut.
Beberapa orang mungkin juga mengalami mual, muntah, dan/atau sakit kepala.
Infeksi Salmonella dapat menjadi serius, terutama pada bayi, orang berusia di atas 65 tahun, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan dan Efek Samping Mengonsumsinya
Infeksi bakteri Bacillus cereus sering kali terkait dengan makan nasi yang terkontaminasi bersama dengan makanan lain seperti ikan, sayuran, daging, dan susu.
Infeksi bakteri ini ada dua jenis, yaitu tipe diare dan tipe muntah.
Tipe diare berkembang dengan cepat (dalam waktu enam hingga 15 jam) dan mengakibatkan diare berair dan mual sedang.
Kebanyakan orang dengan tipe ini tidak mengalami muntah atau demam. Gejala biasanya hilang dalam 24 jam.
Tipe muntah cenderung terjadi lebih cepat, dalam waktu sekitar satu hingga lima jam. Gejalanya meliputi mual dan muntah, kram perut, dan diare.
Demikianlah beberapa penyakit menular sebagai risiko kesehatan makan ikan mentah, yang bisa berasal dari sushi, sashimi, atau bentuk hidangan lainnya.
Banyak dari infeksi ini dapat menyebabkan gejala pencernaan, termasuk diare, mual, dan muntah.
Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Ikan Apa yang Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.