Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Minum Air Terlalu Panas Bahaya bagi Kesehatan? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 13/07/2024, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer juga menemukan bahwa minum minuman panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Esofagus adalah saluran panjang tempat makanan dan cairan yang ditelan melewati dan mencapai lambung.

Penjelasan yang dikutip dari Cancer Research UK, penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer tersebut melibatkan orang-orang yang tinggal di Iran dan menanyakan tentang kebiasaan minum teh mereka, dengan mengukur suhu di mana mereka lebih suka minum teh pada awal penelitian.

Baca juga: Kenapa Penderita Penyakit Ginjal Harus Membatasi Minum Air?

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang lebih suka minum teh pada suhu 60 Celcius atau lebih tinggi memiliki risiko kanker esofagus yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang lebih suka minum teh pada suhu di bawah 60 Celcius.

Namun, risiko seseorang terkena kanker esofagus dapat bergantung pada banyak faktor dan penelitian tersebut tidak meneliti semua faktor tersebut.

Selain minum air terlalu panas, kerusakan esofagus juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, dan refluks asam.

Para peneliti memang meneliti apakah subjek pernah merokok atau merupakan perokok aktif, tetapi tidak meneliti seberapa banyak orang tersebut merokok atau sudah berapa lama.

Para peneliti juga tidak meneliti secara rinci kebiasaan makan mereka, yang juga dapat memengaruhi risiko kanker esofagus.

International Agency for Research on Cancer melaporkan bahwa kanker esofagus adalah kanker kedelapan yang paling umum di dunia dan sering mengakibatkan kematian, merenggut nyawa hampir 400.000 orang setiap tahunnya.

Baca juga: Apa Efek jika Terlalu Banyak Minum Air Putih? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau