Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Minum Air Terlalu Panas Bahaya bagi Kesehatan? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 13/07/2024, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Minum air hangat di pagi hari, sebelum tidur, atau saat cuaca dingin mungkin baik untuk tubuh.

Namun, tidak baik untuk minum air terlalu panas.

Mengutip Medical News Today, suhu air yang baik diminum, misalnya kopi, maksimal 57,8 Celcius, menurut studi pada 2008.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Panas bagi Kesehatan

Pada suhu panas tersebut, orang bisa menikmati kehangatan minuman dengan aman.

Jika suhu air lebih dari itu, bisa dikatakan terlalu panas. Lalu, apakah itu artinya berbahaya untuk kesehatan?

Baca terus artikel ini yang akan mencoba menjawab pertanyaan apakah bahaya minum air terlalu panas.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Hangat Setelah Makan

Apakah minum air terlalu panas bahaya untuk kesehatan?

Dikutip dari Health Shots, minum minuman terlalu panas termasuk berbahaya untuk kesehatan.

Minuman ini bisa mengganggu indra perasa hingga meningkatkan risiko kanker.

  • Mengganggu indra perasa

Daljit Kaur, kepala ahli gizi klinis di Fortis Escorts, Okhla Road, New Delhi mengatakan, minum minuman sangat panas dapat memengaruhi indera perasa Anda, karena indra di sekitar lidah sangatlah sensitif.

Indra perasa dapat rusak seperti sel-sel lainnya saat terkena minuman panas.

Minum minuman sangat panas secara teratur dan berulang-ulang dapat membakar lidah secara parah dan merusak indera perasa secara permanen.

Minum air sangat panas juga dapat memengaruhi bibir. Dalam banyak kasus, bibir yang sering terpapar air panas bisa terbakar dan menyebabkan warnanya berubah gelap.

Konsumsi minuman yang sangat panas secara terus-menerus juga dapat menyebabkan nyeri ulu hati (heartburn).

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Tidak Minum Air Putih Seharian? Ini Ulasannya...

  • Meningkatkan risiko kanker

Minum minuman yang sangat panas juga dapat menjadi penyebab kanker.

Kaur menjelaskan bahwa minum minuman panas atau makan makanan yang sangat panas secara berulang dapat menyebabkan cedera termal pada tenggorokan dan esofagus, yang dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan sel kanker.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer juga menemukan bahwa minum minuman panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Esofagus adalah saluran panjang tempat makanan dan cairan yang ditelan melewati dan mencapai lambung.

Penjelasan yang dikutip dari Cancer Research UK, penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer tersebut melibatkan orang-orang yang tinggal di Iran dan menanyakan tentang kebiasaan minum teh mereka, dengan mengukur suhu di mana mereka lebih suka minum teh pada awal penelitian.

Baca juga: Kenapa Penderita Penyakit Ginjal Harus Membatasi Minum Air?

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang lebih suka minum teh pada suhu 60 Celcius atau lebih tinggi memiliki risiko kanker esofagus yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang lebih suka minum teh pada suhu di bawah 60 Celcius.

Namun, risiko seseorang terkena kanker esofagus dapat bergantung pada banyak faktor dan penelitian tersebut tidak meneliti semua faktor tersebut.

Selain minum air terlalu panas, kerusakan esofagus juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, dan refluks asam.

Para peneliti memang meneliti apakah subjek pernah merokok atau merupakan perokok aktif, tetapi tidak meneliti seberapa banyak orang tersebut merokok atau sudah berapa lama.

Para peneliti juga tidak meneliti secara rinci kebiasaan makan mereka, yang juga dapat memengaruhi risiko kanker esofagus.

International Agency for Research on Cancer melaporkan bahwa kanker esofagus adalah kanker kedelapan yang paling umum di dunia dan sering mengakibatkan kematian, merenggut nyawa hampir 400.000 orang setiap tahunnya.

Baca juga: Apa Efek jika Terlalu Banyak Minum Air Putih? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau