SCC dapat berkembang di mana saja pada penis, tetapi paling sering berkembang pada kulup (pada pria yang tidak disunat) atau glans.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Bisa Dilihat Dari Kondisi Penis
Ada juga jenis kanker penis langka yang dapat berkembang, termasuk adenokarsinoma, melanoma, dan karsinoma sel basal (BCC).
Para peneliti tidak mengetahui apa yang menyebabkan perubahan sel sehat menjadi sel kanker, tetapi mereka telah menemukan beberapa faktor risiko, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Faktor risiko kanker penis, meliputi riwayat infeksi virus papiloma (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV) serta kebiasaan merokok dan kebersihan penis yang buruk.
Mengutip WebMD, tidak disunat juga merupakan faktor risiko kanker penis lainnya.
Hal ini karena ketika tidak disunat, cairan dan timbunan tebal yang disebut smegma dapat terkumpul di bawah kulup. Itu kemudian meningkatkan kemungkinan pertumbuhan kanker pada penis.
Baca juga: 5 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Penis, Pria Perlu Tahu
Menurut WebMD, pria yang mengidap kanker penis, dapat menderita gejala seperti berikut:
Baca juga: Tips Menjaga Kebersihan Penis yang Penting Diketahui
Perubahan pada kulit penis merupakan gejala kanker penis yang paling umum.
Namun, gejala di atas tidak selalu muncul akibat kanker penis, bisa jadi karena masalah kesehatan lain.
Penting untuk segera konsultasi ke dokter tentang gejala yang tidak biasa pada atau di dekat penis Anda.
Kanker penis lebih dapat diobati, jika bisa didiagnosis dokter sejak dini.
Selain itu, sebagian besar pengobatan untuk kanker penis stadium awal tidak memengaruhi kemampuan pria untuk berhubungan seks.
Baca juga: 5 Tanda Penis Tidak Sehat, Bengkok hingga Benjolan di Testis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.