Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Nikotin Bertahan dalam Peredaran Darah?

Kompas.com - 20/07/2024, 13:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Nikotin kita hirup bukan cuma ketika kita mengisap rokok konvensional, tapi juga rokok elektrik.

Nikotin adalah zat kimia yang ditemukan dalam tanaman tembakau seperti rokok, cerutu, tembakau kunyah, dan juga produk vape dalam bentuk cairan yang diuapkan.

Zat ini dikenal terutama karena efeknya yang membuat kecanduan, yang merupakan salah satu alasan utama orang terus merokok meskipun mengetahui risiko kesehatannya.

Perokok sering merasa perlu untuk terus mengonsumsi produk nikotin untuk menghindari gejala putus nikotin seperti kecemasan dan kesulitan berkonsentrasi.

Saat dihirup, nikotin akan masuk ke dalam peredaran darah. Berapa lama zat ini bisa berada di peredaran darah tergantung pada sejumlah faktor, termasuk genetik dan seberapa banyaknya. Namun, rata-rata nikotin bisa bertahan antara 80 - 100 jam (sekitar 3-4 hari).

"Tidak ada cara untuk menghilangkannya dengan cepat," kata wakil direktur program pemeriksaan paru di fakultas kedokteran Universitas South Carolina, AS, Benjamin Toll Ph.D.

Baca juga: 20 Tanda-tanda Keracunan Nikotin yang Penting Diketahui

Perokok konvensional memiliki risiko 25 kali lebih tinggi menderita kanker paru. Meski perokok elektronik memiliki paparan racun lebih rendah, tetapi bukan berarti mereka bebas dari masalah.

Rokok elektronik diketahui terkait dengan penyakit paru kronis dan asma. Para ahli menegaskan, karena pemakaian rokok elektrik relatif baru maka efek jangka panjangnya belum banyak diketahui.

Selain berdampak pada kesehatan paru, nikotin dalam tubuh juga berdampak pada naiknya tekanan darah, detak jantung, dan hal ini bisa menyebabkan serangan jantung.

Berhenti merokok memang tak selalu mudah, tetapi saat ini ada bantuan yang bisa kita dapatkan, misalnya konseling atau terapi menggunakan produk pengganti nikotin.

"Manfaat berhenti merokok langsung dirasakan oleh tubuh, jadi tak ada kata terlambat," kata dokter Alejandra Ellison-Barnes seperti dikutip dari USA Today.

Beberapa produk dirancang untuk membantu orang berhenti merokok dengan menyediakan nikotin dalam bentuk yang kurang berbahaya, seperti permen karet nikotin, plester nikotin, dan tablet hisap nikotin. Produk ini membantu mengurangi gejala putus nikotin dan mendukung proses berhenti merokok.

Baca juga: Waspadai Kandungan Timah dan Uranium dari Vape

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau