Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Makan Kecubung Tidak Hanya Memabukkan, tapi Bisa Mematikan

Kompas.com - 20/07/2024, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kecubung sering kali disalahgunakan untuk mendapatkan efek memabukkan, tetapi sebenarnya tanaman ini bisa juga mengakibatkan kematian.

Dr. Firdaus Yamani SpKJ(K), Psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, Banjarmasin,

Kalimantan Selatan (Kalsel) mengatakan bahwa kecubung merupakan tanaman dengan efek halusinogenik, yang jika dikonsumsi berlehihan bisa berakibat fatal.

Baca juga: Bukan Makan Buah Kecubung, Penyebab Puluhan Orang Mabuk di Banjarmasin

"(Kecubung) bisa mengakibatkan kematian, jika dikonsumsi berlebihan sampai batas letal," kata Firdaus dalam Media Briefing pada Jumat (19/7/2024).

Efek halusinogenik kecubung berasal dari senyawa alkaloid tropan, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin.

Semua bagian tanaman kecubung, dikatakan Firdaus mengandung senyawa tersebut. Namun, yang paling tertinggi ada di bagian bunga dan daun.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini menjelaskan, setiap satu bunga kecubung mengandung 0,65 miligram (mg) skopolamin dan 0,3 mg atropin.

Sedangkan, setiap satu biji kecubung mengandung 0,1 mg atropin.

Baca juga: Dokter: Kecubung Bukan Obat Tradisional, tapi Tanaman Beracun

"Kemudian dosis letal atau dosis yang menyebabkan kematian, untuk atropin, jika dikonsumsi lebih dari 10 mg dan skopolamin lebih dari 2 sampai 4 mg," ujarnya.

Firdaus kemudian menjelaskan bahwa kematian akibat kecubung biasanya dipicu oleh efek keracunan (intoksikasi) yang memengaruhi fungsi organ dalam tubuh kita.

"Karena ada depresi sistem pernapasan, kelumpuhan pada saluran pernapasan, adanya denyut jantung yang cepat, dan kolaps pada sistem kardiovaskular. Itu yang bisa membuat kematian," jelasnya.

Kebanyakan masyarakat mungkin hanya mengetahui efek samping makan kecubung sebatas memabukkan karena memberikan sensasi halusinasi, tanpa menyadari risikonya secara penuh.

Baca juga: 8 Cara Alkohol Menyebabkan Orang Mabuk

Sebagai psikiater Firdaus menjelaskan bahwa ada banyak efek samping makan kecubung, yaitu meliputi berikut:

  • Inkoherensi pembicaraan atau pembicaraannya meracau
  • Halusinasi penglihatan
  • Kulit menjadi kering, mukosa pada saluran pencernaan atas dan saluran pernapasan juga menjadi kering
  • Konstipasi atau sulit buang air besar
  • Pelebaran pupil atau midriasis
  • Fotofobia atau takut pada cahaya
  • Tensi bisa hiper atau hipo
  • Badan panas
  • Bradikardia (denyut jantung yang melemah) atau takikardi (denyut jantung yang meningkat)
  • Aritmia (irama jantung yang tidak teratur)
  • Iritabilitas atau kegelisahan
  • Disorientasi atau kebingungan
  • Kejang
  • Retensi urine atau tidak bisa buang air kecil
  • Depresi sistem pernapasan

Baca juga: 10 Gejala Orang Mabuk Alkohol yang Perlu Diketahui

"Gejala intoksikasi atau keracunan kecubung ini biasanya terjadi antara 30 sampai 60 menit setelah menelan kecubung," terangnya.

Penyalahgunaan kecubung sudah ada sejak lama dan masih ada di berbagai daerah di mana tanaman ini tumbuh.

BNN pernah melakukan survei pada 2006 mengenai penyalahgunaan pemakaian dan peredaran obat-obatan terlarang pada kelompok pelajar di 18 provinsi di Indonesia, ditemukan bahwa provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi tertinggi kasus penyalahgunaan kecubung.

American Association of Poison Control Centers juga melaporkan bahwa di Amerika juga terdapat kasus penyalahgunaan kecubung, yang mana kasus keracunan kecubung sudah terjadi sejak 1993 dengan total 318 kasus. Pada 2014, kasus keracunan tumbuhan anti-kolinergik ini meningkat sebesar 610 kasus.

Baca juga: Tanda-tanda Keracunan Obat yang Penting Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau