KOMPAS.com - Normalnya, seorang wanita mengalami satu kali menstruasi dalam sebulan karena siklus haidnya rata-rata sekitar 28 hari. Lantas, wanita yang mengalami menstruasi dua kali sebulan apakah normal?
Menstruasi dua kali dalam sebulan bisa menjadi tanda gangguan hormonal, stres, dan kondisi tertentu.
Untuk lebih jelasnya, simak faktor yang bisa menyebabkan menstruasi dalam sebulan berikut.
Baca juga: Apa Efek Berhubungan Intim Saat Menstruasi? Ini Penjelasannya...
Siklus haid rata-rata berlangsung selama 28 hari. Hal ini membuat wanita umumnya mengalami menstruasi satu kali dalam sebulan atau 12 kali per tahun.
Namun, sebagian wanita mungkin memiliki siklus haid yang lebih singkat karena hormonal, misalnya 24 hari (di bawah 28 hari).
Hal membuat mereka bisa saja mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, yakni pada awal dan akhir bulan. Jika dijumlahkan, wanita dengan siklus haid pendek bisa mengalami menstruasi hingga 15 kali dalam satu tahum.
Ada beberapa penyebab menstruasi dalam sebulan, seperti efek pubertas, penggunaan alat kontrasepsi atau KB, dan penyakit tertentu. Berikut penjelasannya.
Seorang remaja perempuan di masa pubertas mungkin saja memiliki siklus yang tidak normal, seperti menstruasi dua kali dalam sebulan atau haid ringan (keluar flek) di luar masa menstruasi.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama satu atau dua tahun. Apabila seorang remaja tak kunjung memiliki siklus menstruasi yang normal dalam dua tahun, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Dilansir dari Health, siklus menstruasi yang terlalu cepat, misalnya di bawah 21 hari) bisa mengindikasikan ketidakseimbangan hormon estrogen, progesteron, dan testosteron dalam tubuh.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan ovulasi tidak teratur.
Masalah hormon dapat dialami wanita penderita sindrom ovarium poliklistik (PCOS), fibroid rahim, dan endometriosis.
Baca juga: Apa Dampak Menstruasi di Usia Dini? Ini Penjelasan Dokter...
Kehamilan juga termasuk salah satu penyebab wanita merasa mengalami haid dua kali dalam satu bulan.
Namun, perdarahan akibat hamil normalnya berupa bercak atau flek bukan darah yang jumlahnya banyak seperti saat menstruasi. Flek tersebut biasanya keluar selama 20 minggu pertama, meski dapat terjadi kapan saja.
Pemicu perdarahan flek saat hamil, yaitu implantansi atau proses menempelnya embrio pada dinding rahim, perubahan hormon, infeksi, dan hubungan seks.
Stres secara mental maupun fisik dapat mengakibatkan menstruasi menjadi tidak teratur, seperti terlalu sering. Sebagai contoh, orang dengan gangguan kecemasan memiliki siklus haid yang lebih pendek, yaitu sekitar 24 hari.
Kondisi kesehatan mental lain yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, meliputi gangguan bipolar, dan depresi, eating disorders.
Adapun contoh stres fisik yang bisa membuat menstruasi tidak teratur, yaitu terlalu banyak berolahraga dan kehilangan berat badan secara tiba-tiba.
Baca juga: 7 Penyebab Keluar Gumpalan Darah Saat Menstruasi
Dikutip dari Medical News Today, penelitian menemukan bahwa penyakit tiroid, seperti hipotiroidisme dapat menyebabkan menstruasi dua kali dalam sebulan atau tidak teratur.
Hal itu penyakit hipotiroidisme mengakibatkan kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon secara optimal.
Selain menstruasi dua kali dalam sebulan, hipotiroidisme juga dapat menyebabkan aliran darah haid keluar dera.
Sebaliknya, tiroid yang terlalu aktif dapat mengakibatkan perdarahan menstruasi yang ringan.
Penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB dan implan bisa menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur. Sebagian wanita dapat mengalami haid dua kali dalam sebulan.
Itulah beberapa penyebab keluar menstruasi dalam sebulan. Seorang wanita yang mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk periksa ke dokter kandungan untuk mendapat diagnosis dan perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.