Sementara itu, menurut penelitian yang diterbitkan NCBI pada 2017, menyeduh kopi dengan air dingin seperti menggunakan metode cold brew lebih ramah untuk pencernaan karena dapat meminimalisir bahan kimia dan senyawa dari kopi yang berpotensi menyebabkan sakit perut.
Saat Anda mengonsumsi kopi, sebaiknya diselingi dengan air putih. Pasalnya, kopi berisfat diuretik yang bisa meningkatkan produksi urine di dalam tubuh.
Jika tidak diimbangi dengan minum air putih, seseorang berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Gejala dehidrasi setelah minum kopi yaitu timbulnya rasa haus, kelelahan, mulut, bibir, dan lidah kering, merasa pusing, limbung, mudah marah, dan denyut jantung cepat.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Kopi Setiap Hari?
Ada beberapa jenis biji kopi yang populer di Indonesia, yaitu arabika, robusta, liberika, excelsa, dan catimor. Meski begitu, tidak semua orang bisa mengonsumsi semua jenis kopi.
Orang yang tidak cocok mengonsumsi jenis kopi tertentu berisiko mengaami kecemasan, sakit kepala, masalah pencernaan, kenaikan asam lambung, dan insomnia.
Mengonsumsi biji kopi yang sudah lama atau menuju tanggal kadaluarsa juga dapat memberi dampak buruk bagi tubuh.
Menambahkan whipped cream atau es krim pada kopi dapat memicu kenaikan berat badan. Pasalnya, dua bahan ini mengandung kalori dan kaya lemak.
Jika dikonsumsi sesekali mungkin whipped cream dan es krim tidak memberi efek signifikan pada tubuh. Namun, keduanya bisa langsung menyebabkan dampak buruk pada penderita diabetes dan obesitas.
Minum kopi di sore hari atau menjelang malam bisa mengakibatkan sulit tidur, insomnia, dan gangguan cemas.
Jadi, hindarilah minum kopi di atas jam lima sore agar tetap bisa tidur dengan nyenyak.
Baca juga: 13 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Minum Kopi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.