Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pradiabetes Bisa Dialami Anak-anak? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 12/08/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pradiabetes bisa terjadi pada usia berapa saja, termasuk anak-anak.

Pradiabetes yang terjadi pada masa kanak-kanak disebut sebagai pradiabetes pediatrik.

Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud pradiabetes pediatrik, baca terus artikel ini.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Mengalami Pradiabetes? Ini Faktor Risikonya...

Pengertian pradiabetes pada anak-anak

Mengutip Childrens, pradiabetes pediatrik terjadi ketika anak memiliki kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk membuat ia menderita diabetes tipe 2.

Dengan kata lain, pradiabetes ini bisa menjadi tanda peringatan sebelum anak didiagnosis diabetes tipe 2.

Meski, belum tentu anak tersebut akan menderita diabetes tipe 2, jika dilakukan pencegahan.

Jika anak Anda menderita pradiabetes, artinya pankreasnya tidak memproduksi cukup insulin atau tubuhnya mengalami resistensi insulin.

Baca juga: Apakah Anda Mengalami Pradiabetes? Ini Ciri-cirinya...

Insulin adalah hormon yang mengatur jumlah glukosa (jenis gula) dalam darah. Hormon ini berperan untuk memungkinkan gula dalam darah digunakan menjadi sumber energi oleh sel-sel seluruh tubuh.

Sementara, resistensi insulin berarti insulin tidak memecah glukosa dengan baik, sehingga glukosa menumpuk di aliran darah.

Cara terbaik untuk membantu mengembalikkan kadar gula darah ke normal adalah melalui makan sehat dan olahraga.

Kebanyakan orang mungkin mengira anak-anak hanya dapat terkena diabetes tipe 1, yang dipengaruhi faktor genetik dan autoimun.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Pradiabetes Agar Bisa Sembuh

Namun, faktanya anak-anak juga dapat menderita diabetes tipe 2. Mengidap pradiabetes membuat anak Anda berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, diabetes tipe 2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.

Menurut data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada januari tahun 2023 dibandingkan tahun 2010.

Per 100.000 anak terdapat 2 kasus diabetes. Saat ini, ada 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes.

Hampir 60 persen penderitanya adalah anak perempuan. Sedangkan berdasarkan usainya, sebanyak 46 persen berusia 10-14 tahun dan 31 persen berusia 14 tahun ke atas.

Baca juga: Apa Penderita Pradiabetes Harus Minum Obat? Ini Penjelasannya...

Kadar gula darah pada anak

Dikutip dari Mayo Clinic, pradiabetes biasanya tidak memiliki gejala apa pun.

Namun pada sebagian kasus, gejala pradiabetes pada anak muncul dalam bentuk kulit yang menghitam di bagian lipatan tubuh, sepeerti leher, ketiak, dan selangkangan.

Cara untuk mengetahui seorang anak menderita pradiabetes adalah dengan mengukur kadar gula darah anak tersebut.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah tinggi pradiabetes adalah 100-125 mg/dL (untuk pengukuran gula darah puasa) dan 140-199 mg/dL (untuk pengukuran gula darah sewaktu).

Anda dikatakan mengalami diabetes, jika kadar gula darah Anda mencapai lebih dari 126 mg/dL (untuk pengukuran gula darah puasa) dan lebih dari 200 (untuk pengukuran gula darah sewaktu).

Sementara, kadar gula darah normal secara umum adalah kurang dari 100 mg/dL (untuk pengukuran gula darah puasa) dan kurang dari 140 mg/dL (untuk pengukuran gula darah sewaktu).

Baca juga: Kapan Dikatakan Pradiabetes? Ini Faktanya...

Mengutip Siloam Hospitals, kadar gula darah normal berbeda menurut usia. Berikut kadar gula darah normal pada anak-anak:

  • Usia anak kurang dari 6 tahun

100-200 mg/dL (untuk gula darah sewaktu), kurang lebih 100 mg/dL (untuk gula darah puasa), dan kurang lebih 200 mg/dL (untuk gula darah setelah makan dan sebelum tidur).

  • Usia 6-12 tahun

70-150 mg/dL (untuk gula darah sewaktu), kurang lebih 70 mg/dL (untuk gula darah puasa), dan kurang lebih 150 mg/dL (untuk gula darah setelah makan dan sebelum tidur).

  • Usia lebih dari 12 tahun

Kurang 100 mg/dL (untuk gula darah sewaktu), 70-130 mg/dL (untuk gula darah puasa), kurang dari 180 mg/dL (untuk gula darah setelah makan), dan 100-140 mg/dL (untuk gula darah sebelum tidur).

Dengan begitu, penting untuk melakukan pemeriksaan gula darah pada anak, selain diri Anda. Apalagi, jika anak Anda memiliki faktor risiko pradiabetes.

Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Pradiabetes

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau