Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Angina Pectoris yang Sering Dijuluki 'Angin Duduk'

Kompas.com - 13/08/2024, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Saat terdapat aterosklerosis yang menciptakan penyumbatan atau halangan di arteri koroner Anda, sehingga jumlah darah yang dapat mencapai otot jantung Anda menjadi terbatas.

Penyebab lainnya termasuk:

  • Gagal jantung
  • Masalah dengan katup jantung
  • Masalah dengan irama jantung
  • Hipertiroidisme
  • Anemia

Baca juga: 9 Cara Mendiagnosis Angin Duduk yang Harus Diketahui

Apa gejala angina pectoris?

Mengutip Medline Plus, gejala angina pectoris yang paling umum adalah nyeri dada. Biasanya, nyeri dada terasa seperti sesak, tertekan berat, terjepit, atau seperti diremas.

Nyeri ini dapat menjalar ke:

  • Lengan (paling sering kiri)
  • Punggung
  • Rahang
  • Leher
  • Bahu

Baca juga: 16 Penyebab dan Faktor Risiko Angin Duduk yang Harus Diwaspadai

Rasa nyerinya mirip seperti orang mengalami gangguan pencernaan, sehingga sering disalahpahami.

Nyeri angina stabil paling sering dimulai secara perlahan dan memburuk selama beberapa menit berikutnya sebelum menghilang.

Nyeri dada akibat kondisi yang oleh masyarakat awam dijuluki sebagai 'angin duduk' ini akan membaik atau menghilang saat Anda menghentikan atau memperlambat aktivitas berat Anda.

Adapun gejala 'angin duduk' lainnya adalah:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Mual, muntah, dan berkeringat
  • Palpitasi

Serangan angina pectoris dapat terjadi kapan saja sepanjang hari. Sering kali, serangan terjadi antara pukul 6 pagi hingga siang hari.

Baca juga: Kenali Apa Itu Angin Duduk, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau