Namun, minuman ini tidak mengandung cukup nutrisi bermanfaat untuk kesehatan dan membuat Anda merasa kenyang.
Justru, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gula cair dan bahkan pengganti gula tanpa kalori dapat bertindak sebagai perangsang nafsu makan.
Jika Anda minum lebih dari satu atau dua kaleng minuman manis sehari, Anda memiliki risiko 26 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak minum minuman manis.
Ada banyak bukti yang menunjukkan bagaimana minuman tidak sehat ini terkait dengan perkembangan diabetes. Orang dewasa muda dan orang Asia memiliki risiko lebih tinggi.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Minuman Manis Setiap Hari?
Minum satu kaleng minuman manis per hari meningkatkan risiko serangan jantung pada pria hingga 20 persen, jika dibandingkan dengan risiko pada pria yang jarang minum minuman manis.
Hal ini karena pencinta minuman manis mengembangkan faktor risiko penyakit jantung, seperti gula darah tinggi, trigliserida tinggi, dan kolesterol jahat (LDL) tinggi.
Studi pada manusia menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara asupan gula dan risiko penyakit jantung.
Gula cair diserap ke dalam darah Anda lebih cepat. Hal ini menyebabkan organ-organ vital tubuh Anda, seperti pankreas dan hati, menerima lebih banyak gula daripada yang dapat mereka tangani.
Kelebihan gula ini dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
Respons tubuh Anda terhadap gula sebanyak itu adalah membuat lebih banyak trigliserida, yang sebagian disimpan di hati Anda dan sebagian lainnya dimasukkan ke dalam aliran darah.
Demikianlah sejumlah masalah kesehatan yang bisa terjadi pada pencinta minuman manis hingga mengakibatkannya memiliki risiko kematian dini yang tinggi.
Baca juga: YLKI Sebut Cukai Minuman Berpemanis Bisa Lindungi Konsumen dari Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.