Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis mengidap kanker ovarium, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tersebut.
Kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko kanker ovarium.
Wanita yang telah menggunakan terapi penggantian hormon untuk mengendalikan gejala menopause dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Mengutip Cancer Research UK, penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis atau diabetes memiliki risiko kanker ovarium yang lebih tinggi.
Pada penderita diabetes, peningkatan risiko mungkin lebih tinggi pada mereka yang menggunakan insulin.
Baca juga: Cara Mengurangi Risiko Kanker Ovarium
Menstruasi yang dimulai pada usia dini atau menopause yang dimulai pada usia lanjut, atau keduanya, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Jika Anda belum pernah hamil, Anda mungkin memiliki risiko kanker ovarium yang lebih tinggi.
Asbes adalah bahan isolasi yang tahan terhadap panas dan api. Bahan ini terbuat dari serat-serat kecil yang mudah terhirup.
The International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan asbes sebagai penyebab kanker ovarium.
Demikianlah sejumlah faktor risiko yang membuat seorang wanita bisa mengalami kanker ovarium.
Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko tersebut, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk melihat tingkat dan mengontrol risikonya. Namun, mungkin tidak semua orang yang memiliki faktor tersebut akan mengalami kanker ovarium.
Baca juga: 6 Faktor Risiko Kanker Ovarium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.