Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan Pengganti Nasi untuk Penderita Diabetes, Termasuk Kubis

Kompas.com - 05/09/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh penderita diabetes.

Pasalnya, nasi putih memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan rendah serat yang bisa meningkatkan kadar gula darah.

Orang-orang yang mengalami diabetes diimbau untuk mengonsumsi makanan pengganti nasi yang lebih aman, seperti quinoa, nasi kembang kol, nasi brokoli, beras shirataki, dan barley.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa makanan pengganti nasi untuk penderita diabetes berikut ini.

Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Makan Buah Apa? Berikut 12 Daftarnya…

Makanan pengganti nasi untuk penderita diabetes

Terdapat beberapa makanan pengganti nasi untuk penderita diabetes yang bisa dikonsumsi, seperti nasi kembang kol, quinoa, nasi brokoli, barley, dan beras shirataki.

Beberapa jenis makanan pengganti nasi tersebut memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah sehingga tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.

Disarikan dari Only My Health dan Healthline, berikut adalah beberapa makanan pengganti nasi untuk penderita diabetes yang bisa dikonsumsi.

  • Nasi kembang kol

Nasi kembang kol memiliki kandungan karbohidrat yang rendah dan memiliki tekstur serta tampilan yang mirip dengan nasi.

Setengah cangkir nasi kembang kol, atau sekitar 57 gram, hanya mengandung 13 kalori.

Untuk membuatnya, Anda bisa memarut kembang kol atau mencincangnya dengan lembut dan dimasak dengan mencampurkan sedikit minyak di atas api yang sedang hingga sedikit kecoklatan.

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Makan Pepaya? Berikut Penjelasannya…

  • Quinoa

Quinoa adalah biji-bijian utuh yang memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasi.

Bahkan, setengah cangkir (92 gram) quinoa mengandung 4 gram protein yang jumlahnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan nasi putih.

Quinoa juga memiliki sembilan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh sehingga kesehatan akan tetap terjaga.

  • Beras shirataki

Beras shirataki terbuat dari akar konjac dan memiliki kandungan serat tinggi yang disebut glukomanan. Beras shirataki sebanyak sekitar 85 gram tidak mengandung kalori.

Selain baik untuk orang-orang yang mengalami diabetes, kandungan serat pada beras shirataki ini juga memiliki manfaat lainnya untuk kesehatan, termasuk melindungi dinding usus.

  • Barley

Barley memiliki tampilan yang mirip dengan oat dan memiliki tekstur yang kenyal.

Setengah cangkir barley (81 gram) mengandung sekitar 100 kalori yang sama dengan nasi putih, tetapi memiliki kandungan protein dan serat yang lebih tinggi.

Selain itu, barley juga memiliki kandungan nutrisi lainnya, seperti niacin, zinc, dan selenium.

Baca juga: Berapa Lama Prediabetes Jadi Diabetes? Berikut Penjelasannya…

  • Nasi brokoli

Nasi brokoli memiliki kandungan nutrisi yang hampir mirip dengan nasi kembang kol, atau sekitar 15 kalori dan 2 gram serat untuk setengah cangkir nasi brokoli.

Nasi brokoli juga memiliki kandungan vitamin C, antioksidan yang bisa mencegah kerusakan sel tubuh dan meningkatkan sistem imun tubuh.

  • Irisan kubis

Kubis memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang rendah.

Kubis juga mengandung nutrisi lainnya, seperti vitamin C dan K, yang bisa mendukung kesehatan tubuh.

Untuk mengonsumsinya, Anda bisa mengiris tipis brokoli dan memasaknya dengan api kecil hingga empuk.

Beberapa makanan pengganti nasi untuk penderita diabetes di atas bisa dikonsumsi karena kandungan karbohidratnya yang lebih rendah.

Meskipun begitu, orang-orang yang mengalami diabetes tetap diimbau untuk berkonsultasi secara rutin ke dokter untuk mengetahui pantangan diabetes agar kesehatan tetap terjaga.

Selain itu, melakukan pola hidup sehat, seperti dengan rajin berolahraga dan berhenti merokok, juga disarankan agar gula darah kembali normal dan risiko komplikasi diabetes bisa dihindari.

Baca juga: Gula Darah Sewaktu 200 Apakah Diabetes? Berikut Penjelasannya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau