Selain itu ada pula alat event monitor yang dipakai untuk periode lebih lama, bisa beberapa minggu, untuk merekam gejala jantung saat beraktivitas.
"Selain alat-alat ini, peta risiko yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti riwayat keluarga dan kondisi medis juga dapat membantu dalam menilai kemungkinan gangguan ritme," kata dr.Yoga.
Meskipun tidak semua kasus aritmia dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko. Yang utama adalah menjaga gaya hidup sehat.
Baca juga: Perbedaan Angin Duduk dan Serangan Jantung
Selain itu, penting untuk mengelola faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi, pengobatan yang tepat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Adapun pengobatan aritmia bisa dengan obat-obatan atau pemasangan pacemaker untuk mengatur detak jantung.
Pengobatan lain yang lebih canggih adalah cybroablation yang menggunakan suhu sangat rendah untuk membekukan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme.
Metode pengobatan mana yang paling tepat harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien berdasarkan penilaian oleh dokter secara cermat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.