Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dr.Lahargo Kembaren,SpKJ, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, RSJ Marzoeki Mahdi di Bogor mengatakan bahwa banyak hal yang perlu dilakukan untuk merawat penderita Alzheimer.

"Setelah assessment, baru kita berikan edukasi bahwa Alzheimer ini gangguan medis. Nah, kita perlu melakukan beberapa hal untuk menanganinya," kata Lahargo kepada Kompas.com pada Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Penyakit Alzheimer Akan Jadi Pencuri Bahagia di Masa Tua

Perawatan untuk penderita Alzheimer

Hal-hal yang perlu diberikan sebagai perawatan untuk penderita Alzheimer meliputi berikut:

  • Stimulasi otak

Psikiater yang berpraktik di Bogor ini mengatakan hal pertama yang penting dilakukan adalah memberikan penderita Alzheimer stimulasi otak.

"Stimulasi otak itu paling mudah dengan banyak membaca, banyak ngobrol, atau berbicara, dan banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga," ujarnya.

Lahargo mengatakan, salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah dengan ikut senam poco-poco.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Ria Maria Theresa, SpKJ, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UPN Veteran, Jakarta dan relawan ALZI (Scientific Committee and Researcher), poco-poco dapat meningkatkan kesehatan otak.

Baca juga: Apa Penyakit Alzheimer Hanya Menyerang Orang Tua? Ini Kata Psikiater...

Penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 7 bulan di tahun 2014, melibatkan 32 partisipan penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan kognitif ringan, berusia 45-59 tahun.

Partisipan diminta untuk berpartisipasi dalam menari poco-poco sebanyak 2 kali dalam seminggu.

Masing-masing sesi berlangsung sekitar 30 menit. Hasilnya, menari poco-poco dapat meningkatkan fungsi eksekutif otak sebesar 37,5 persen.

Melalui pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging), neuron otak yang aktif di kelompok poco-poco meningkat.

"Senam poco-poco itu merupakan faktor protektif atau mencegah orang untuk mengalami Alzheimer," ujar Lahargo.

"Jika sudah mengalami Alzheimer, itu (senam poco-poco) bisa untuk mencegah kondisinya bertambah parah," lanjutnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Alzheimer, Penyebab, dan Gejalanya

  • Pola makan

Orang dengan Alzheimer juga membutuhkan pola makan teratur yang sehat, dengan banyak makan sayur, buah, terutama yang mengandung antioksidan.

"Itu akan sangat membantu sekali," ucapnya.

Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel.

Psikiater mengatakan sifat antioksidan tersebut bisa membantu mengatasi penyebab penyakit Alzheimer, yaitu kerusakan pada saraf otak (neuron) karena plaques dan tangles, sehingga struktur dan fungsinya menjadi terganggu.

  • Bermain untuk latihan kognitif

Lahargo mengatakan bahwa kognitif penderita Alzheimer perlu dilatih untuk tetap berfungsi.

Latihan kognitif bisa dilakukan dengan banyak cara yang menyenangkan, seperti mengisi teka-teki silang serta bermain sudoku, catur, halma, dan ular tangga.

"Itu ternyata membantu juga menstimulasi kognitif," ucapnya.

Selain itu, penderita diabetes bisa diarahakan untuk melakukan senam otak.

Ia menerangkan, senam otak sangat bagus dalam membantu pembentukan koordinasi antara motorik dengan kognisi kita.

Senam ini selain membantu penderita Alzheimer mengatasi kondisinya, juga bisa mencegah orang sehat terkena penyakit ini.

Baca juga: Peneliti: Banyak Lemak Visceral Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer

  • Pemberian obat

Penderita Alzheimer tidak hanya memerlukan perawatan psikososial, tetapi juga perlu konsumsi obat.

Salah satu obat yang umum diberikan untuk orang dengan Alzheimer adalah obat anti-demensia

“Obat anti-demensia ini memang harus diminum dulu secara rutin. Kemudian, melakukan kontrol, konsultasi, sehingga dokternya bisa memonitor gejala-gejalanya dan menyesuaikan dengan dosis obat,” terang Lahargo.

Ada juga obat untuk mengontrol berbagai perilaku dan emosi, karena penderita Alzheimer bisa mengalami gangguan perilaku dan psikologis, yang dikenal sebagai behavioural and psychological system of demensia (BPSD).

“Nah, untuk menangani itu ada obat anti-cemas, anti-depresi, dan anti-psikotik kalau sudah muncul halusinasi dan delusi,” ucapnya.

Selain itu, pasien juga bisa diberikan obat mood stabilizer yang juga akan membantu.

Baca juga: 5 Alasan Penyakit Alzheimer Berisiko Tinggi pada Orang Lanjut Usia

  • Dukungan keluarga

Dukungan keluarga sangat penting menjadi bagian dari serangkaian perawatan untuk penderita Alzheimer.

Penderita Alzheimer itu menghadapi kondisi yang sangat sulit dan kompleks, sehingga mereka membutuhkan dukungan dari orang terdekat.

Hal itu juga akan menjadi tantangan bagi keluarga dan orang terdekat lainnya, karena bisa menguras tenaga, kesabaran, dan finansial.

“Tidak gampang memiliki anggota keluarga yang mengalami Alzheimer, berbagai perubahan, upaya, tenaga itu perlu disesuaikan untuk menghadapi Alzheimer ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata Lahargo, psiko edukasi sangat penting didapat keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan Alzheimer.

“Iya tentu saja, kami memberikan psiko edukasi kepada pasien dan juga kepada keluarga, bagaimana sih cara merawat orang dengan Alzheimer ini,” ungkapnya.

Untuk mendukung pengobatan Alzheimer, keluarga dan orang terdekat perlu memerhatikan cara bicara dan sikap, mengatur waktu makan dan tidur, mengikuti jadwal kontrol ke dokter, dan memerhatikan situasi tempat tinggal agar tetap aman.

“Dengan perubahan yang dilakukan diharapkan bisa tercapai keadaan yang optimal bagi orang dengan Alzheimer dan juga keluarga, sehingga waktu yang berkualitas dan masa tua yang bahagia tetap dapat terjaga dengan baik,” jelas Lahargo.

Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Proses Sel Otak Mati Akibat Penyakit Alzheimer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau