KOMPAS.com - Memiliki anggota keluarga dengan Alzheimer akan sangat menantang, karena banyak penyesuaian yang harus dilakukan untuk mendukung hidup mereka.
“Tidak gampang memiliki anggota keluarga yang mengalami Alzheimer. Berbagai perubahan, usaha, dan tenaga perlu disesuaikan dalam menghadapi orang dengan Alzheimer,” kata dr.Lahargo Kembaren,SpKJ, kepada Kompas.com pada Kamis (12/9/2024).
Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, RSJ Marzoeki Mahdi di Bogor ini mengatakan bahwa keluarga perlu menyesuaikan banyak hal, termasuk cara bicara, sikap, kepada orang dengan Alzheimer.
Baca juga: Penyakit Alzheimer Akan Jadi Pencuri Bahagia di Masa Tua
“Kalau ada anggota keluarga yang mengalami alzheimer, maka cara kita ngomong pun harus berubah, tidak boleh yang terlalu panjang, bertingkat, dan kompleks,” ujar Lahargo.
Ia mengarahkan untuk keluarga tersebut menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
Selain itu, keluarga harus berusaha sebisa mungkin untuk tidak menggunakan intonasi yang keras serta menghindari memakai kata-kata yang kasar dan ‘tinggi’ yang sulit dipahami.
Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, sehingga sangat penting untuk keluarga merawatnya dengan pola hidup yang teratur, meliputi waktu makan dan tidur.
“Artinya, punya rutinitas yang tidak banyak berubah akan sangat membantu orang dengan Alzheimer bisa menjalani aktivitasnya dengan baik,” ucapnya.
Keluarga dari orang dengan Alzheimer juga perlu memerhatikan situasi tempat tinggal yang aman dan nyaman.
Baca juga: Apa Penyakit Alzheimer Hanya Menyerang Orang Tua? Ini Kata Psikiater...
Terkait dengan ciri khas penderita Alzheimer yang mudah lupa dan memiliki disorientasi tempat (sulit membedakan tempat), anggota keluarga perlu membuat setiap ruangan di dalam rumah memiliki berbedaan yang mencolok dan konsisten untuk bisa dikenali mereka.
“Misalnya, di beberapa ruangan dipasang beberapa tanda yang khas untuk menunjukkan kamar tersebut untuk apa. Kemudian, meja makan, alat makan, ditata dengan memiliki warna-warna yang lebih menarik,” terangnya.
Hal itu, kata Lahargo, untuk memudahkan penderita Alzheimer tidak bingung di mana dan untuk melakukan apa mereka berada di sana.
Pencahayaan ruangan tentu juga akan memengaruhi, sehingga diperhatikan agar orang dengan Alzheimer bisa jelas melihat tanda-tanda yang ada.
“Jangan terlalu redup juga di ruangan, harus suasana yang terang. Ini akan sangat membantu penderita Alzheimer bisa tetap beraktivitas dengan baik,” ucapnya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Alzheimer, Penyebab, dan Gejalanya
Meski sulit melakukan perubahan-perubahan tersebut, peran keluarga yang peduli penderita Alzheimer sangat dibutuhkan sebagai bagian dari perawatan jangka panjang.