“Dengan dukungan keluarga tersebut, diharapkan bisa tercapai keadaan yang optimal bagi penderita Alzheimer maupun keluarga itu sendiri, sehingga waktu yang berkualitas dan masa tua yang bahagia tetap dapat terjaga dengan baik,” imbuhnya
Selanjutnya, Lahargo menjelaskan bahwa keluarga pasien biasanya akan diberi psikoedukasi setelah pasien tersebut mendapatkan assessment bahwa ia menderita penyakit Alzheimer.
Ada juga komunitas Alzheimer Indonesia (Alzi) yang bisa dimasuki oleh pasien dan keluarganya untuk mendapatkan wawasan dan berbagi pengalaman terkait penyakit tersebut.
“Penting juga bagi keluarga ataupun pasien yang mengalami Alzheimer itu bergabung dengan support group atau komunitas untuk bantu menghadapi penyakit ini, agar kemudian mereka tidak merasa sendirian, bisa belajar dari pengalaman atau testimoni orang lain, dan mendapatkan edukasi dari sumber yang terpercaya,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut dia layanan pengobatan penyakit Alzheimer di Indonesia memang masih terbatas, meliputi perihal sosialisasi preventif dan penanganannya serta fasilitasnya.
Baca juga: Peneliti: Banyak Lemak Visceral Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.