Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Anak Alami Keterlambatan Perkembangan Motorik, Menurut Pakar

Kompas.com - 21/09/2024, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Usia 9 bulan

Pada usia 9 bulan, jika anak belum bisa duduk tanpa dibantu atau disangga.

  • Usia 16-18 bulan

Pada usia 16-18 bulan, apabila anak belum dapat berjalan sendiri.

  • Usia kurang dari 18 bulan

Anak menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan motorik, jika pada usia kurang dari 18 bulan muncul dominasi penggunaan tangan kanan atau kiri yang jelas.

"Jadi, jika anak umurnya belum 18 bulan, tapi anak tampak lebih senang menggunakan salah satu tangan kanan atau tangan kirinya, maka patut dicurigai tangannya yang jarang digunakan mungkin ada masalah atau kelemahan," ujar Amanda.

Ia mengungkapkan, dominasi tangan kanan atau kiri baru boleh muncul setelah 18 bulan, biasanya antara usia 18-24 bulan atau bahkan di atas usia 2 tahun.

Baca juga: Kenali Tahap Perkembangan Anak Usia 0-5 Tahun

  • Usia berapa saja

Pada usia berapa saja, jika ada kemampuan motorik yang dulu dikuasai anak kemudian menjadi hilang, patut dicurigai anak mengalami gangguan kesehatan.

Amanda mencontohkan, dulu anak Anda sudah bisa merangkak, kemudian tidak mau merangkak lagi, tidak bisa berdiri atau berjalan.

"Atau sebelumnya anak sudah bisa duduk sendiri, tapi kemudian tidak bisa duduk sendiri, maka ini merupakan suatu red flags," terangnya.

"Apabila ada salah satu saja red flags ini, maka anak perlu dirujuk untuk evaluasi lebih lanjut," imbuhnya.

Baca juga: Kenali Apa itu Cerebral Palsy, Penyebab Gangguan Perkembangan Anak

Mengenali tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik dan menemukan penyebabnya sedini mungkin akan membantu anak Anda mendapatkan perawatan yang dibutuhkan segera.

Menurut Amanda, setiap anak, bahkan yang tampak sehat, sebetulnya perlu melakukan skrining.

"Jadi, sebelum anak diketahui terlambat, seharusnya setiap kunjungan ke posyandu atau ke dokter seharusnya dilakukan skrining," ujarnya.

Ia menjelaskan, tujuan skrining adalah untuk menjaring anak-anak yang berisiko atau kemungkinan mengalami keterlambatan perkembangan, meliputi motorik.

"Tapi, biasanya skrining juga akan menapis atau memeriksa ranah-ranah perkembangan lain. Anak-anak yang dijaring berisiko terlambat berkembang melalui skrining, harus dirujuk ke dokter spesialis anak untuk evaluasi lebih lanjut," terangnya.

Baca juga: IDAI Sebut 3 Penyakit Autoimun Ini Sering Menyerang Anak-anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau